Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Emile Durkheim Menolak Kemapanan Agama

Diperbarui: 23 Februari 2023   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Emile Durkheim sosok pemikir yang luar biasa dalam berbagai karya tentang sosiologi maupun dalam budaya dan fenomena masyarakat. Emile Durkheim dengan berbagai cara pandang yang kontroversi tentang berbagai penelitian memicu para Ilmuwan untuk mengkaji paradigma pemikirannya.

Keberadaan agama tak lepas dari bentuk evolusi. Maka Emile Durkheim menganggap bahwa agama itu terus berevolusi sesuai zaman dan daya pikiran masyarakat.

Paradigma pemikiran Emile Durkheim menilai dari tinjauan sosiologi, bahwa agama mulai dari elemen terkecil yang paling sederhana, hingga berkembang di masa sekarang. Sehingga memunculkan persoalan mempertanyakan tentang agama yang di anggap sudah mapan, ternyata dalam kajian Emile Durkheim agama punya fase dan terus berkembang sesuai daya pemikiran masyarakat dalam menerjemahkan suatu ajaran agama.

Awal mula agama tak lepas dari totemisme, animisme dan dinamisme, hingga muncul agama samawi, sampai keyakinan yang bernuansa atheis.

Perkembangan pemikiran inilah yang menjadi acuan, bahwa Emile Durkheim menolak agama yang berdogma statis, tetapi agama itu dinamis di tengah-tengah kehidupan masyarakat luas dalam menerjemahkannya.

Evolusi agama merupakan konsep Emile Durkheim yang menolak kemapanan agama. Karena Emile Durkheim menganggap agama itu terus bergerak sesuai dengan kehidupan masyarakat luas. Sehingga agama tidak statis dalam ajaran keyakinanya. Karena Emile Durkheim menganggap agama itu terus berevolusi dan dinamis.

Pemahaman Emile Durkheim tentang evolusi agama merupakan sebuah bentuk penolakan kemapanan agama dalam tinjauan sosiologi, Sehingga Emile Durkheim menganggap bahwa masyarakat akan terus berkembang dalam menerjemahkan sebuah agama, tak lepas dari dari daya paradigma pemikiran masyarakat dalam menafsirkan dan menerjemahkan sebuah agama.

Maka tak heran agama yang dahulu masih sangat mendasar, tetapi dalam perkembangan selanjutnya, ternyata keberadaan agama ditengah-tengah kehidupan masyarakat terus berubah dan bergerak.

Emile Durkheim merupakan tokoh dalam kajian sosiologi, beliau juga meneliti tentang agama, hingga memunculkan konsep evolusi agama.

Terima kasih dari saya dan selamat membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline