Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Bunga Puisi Kematian

Diperbarui: 17 Februari 2023   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung gagak tua terbang melintasi udara
Menghirup nyanyian kematian
Saat menuju pemakaman
Kematianku menjadi sisa sepenggal puisi
Tentang bunga puisi kematian
Bertaburan hitam dan putih menjadi satu warna
Menuju pemakaman yang sesak akan ruh dan arwah

Bunga puisi kematian
Menjadi tabiat alam aksara dan bahasa
Sebelum nafas terlepas dari raga
Kuselipkan do'a lewat puisi
Memenuhi segala asa yang berubul dikalbu
Memenuhi panggilan suci
Saat maut datang tanpa ada kata penundaan
Karena maut adalah kehendak Ilahi

Bunga puisi kematian
Saat ujung subuh masih menggumpal gelap
Kematian dalam penantian di setiap tarikan nafas
Kini kematian sudah hadir mendekat
Menjemput ajal yang masih tersengal

Bunga pusi kematian
Bersama kain kafan yang mulai menutup wajahku
Bersama iringan do'a puisi
Kupersembahkan akhir hayatku
Dalam naungan bunga puisi
Menuju pintu Ilahi
Dia Sang Maha pemilik jasad dan nafasku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline