Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Kubangan Pagi

Diperbarui: 2 Desember 2022   03:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi tak jarang membuat kubangan menganga

Akan luka hati yang membuat raga tak berdaya

Saat mengingat cinta yang tak sejalan dengan mimpi

Akankah kubangan pagi terus menggerutu dalam hati

Hingga membuat hati tak berdaya

Akankah kubangan hati

Menjadi jalan duka yang harus di obati


Kubangan hati

Membuat hati sedih tak karuan

Hingga membuat hati dalam kubangan luka yang menganga

Saat kubagan hati tak segera ditutupi oleh keadaan yang normal

Karena kubangan hati

Membuat hati terperosok dalam lembah luka



Kubangan hati

Membuat hati sedih sembilu

Air mata turun tak berkesudahan

Saat kubangan hati tak segera teratasi

Sungguh kubangan hati

Membuat luka dalam jiwa atma

Hingga hati terperosok dalam luka yang mendalam


Kubangan hati

Membuat hati sedih sembilu

Bersama air hujan menyusuri kubangan hati

Mewarna sepanjang jalan jiwa atma

Sungguh kubangan hati

Membuat hati yang penuh luka nanar dalam jiwa atma

Hingga sulit berdiri

Saat kubangan hati masih menganga menghujam

Selaksa belati yang menusuk di sanubari jiwa atma yang penuh luka memar

Menghujam tak karuan di segala penjuru arah jalan kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline