Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Aku Bersemayam Dalam Sunyi

Diperbarui: 31 Oktober 2022   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tatkala gelap berkuasa di malam yang pekat
Aku bersemayam di dalam kesunyian
Berteman sajadah dan tasbih
Dzikir ingatkan kuasa Ilahi
Aku masih mengembara di kesunyian
Bersama gelap yang pekat

Kumerenung di gelap yang sunyi
Dakwah yang kutulis menghujam dibelantara hutan
Lautan kuhujani dengan kata dan aksara
Tanah badai kuhisap lewat bahasa puisi dan sajak
Ku isyaratkan pengepungan kata dan bahasa
Menyerbu segala ombak
Selaksa peluru yang menghujam di lautan

Perkotaan dan pedesaan
Kuhujani puisi dan sajak
Kutulis kisah maha raja yang dikitari singgasana kemewahan
Tukang sihir juga ikut masuk di istana
Menjaga sang raja dari serangan maha tahta
Ku ingat kembali puisi dan sajak ku
Bersama hutan dan lautan
Menuju lembah yang tertutup gunung-gunung tinggi menjulang

Aku bersemayam dalam sunyi
Jauh dari hingar-bingar kekuatan tahta
Kumenelusuri ombak lautan yang mulai mendekat
Ku hirup udara yang penuh limbah kotor
Kumelihat keadaan kota yang semakin semrawut
Kulihat pedesaan yang masih dipenuhi pohon dan ranting

Aku bersemayam dalam sunyi
Kulangitkan do'a-do'a kebajikan
Kulangitkan hati menuju maha tahta penguasa langit dan bumi
Aku bersemayam dalam sunyi
Saat hatiku ragu melangkah
Kala itu aku mulai mendekatkan diri kepada Ilahi
Supaya aku mampu memahami  keadaan semesta raya
Melalui mata hati yang bersemayam dalam sunyi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline