Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Terdesak Dalam Kerumunan

Diperbarui: 31 Oktober 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Nyawa ini mulai tak mampu bernafas
Saat terdesak dalam kerumunan
Udara terasa sempit
Saat Kerumunan membuat hati dan jiwa miris
Kerumunan tak boleh dianggap remeh
Jika sudah saling berdesakan
Karena kerumunan bila disepelekan
Bisa saja nyawa hilang ditelan udara yang beku

Kerumunan
Jangan engkau remehkan begitu saja
Bila kerumunan sudah saling berdesakan
Nyawa bisa sirna ditelan udara yang sesak
Maka berhati-hatilah di saat berada di kerumunan
Karena rasa sakit akan dirasakan
Bila kerumunan sudah menjadi malapetaka

Kerumunan
Mengerikan dikala sudah saling berdesakan
Berebut selamat saat ada di kerumunan
Maka jangan sampai kerumunan membawa malapetaka
Perlu berhati-hati dan mawas diri
Saat engkau ada ditengah kerumunan yang membahayakan

Kerumunan
Butuh ekstra hati-hati
Tidak boleh dianggap remeh .
Karena kerumunan bisa saja menjemput nyawa
Kerumunan yang membawa luka dan kematian
Jika tak berhati-hati dan mawas diri

Terdesak dalam kerumunan
Selamatkan diri
Tapi tak boleh engkau menyakiti
Apalagi membawa luka disekitarmu
Saat engkau ada di kerumunan
Karena kerumunan tak sedikit yang membawa luka
Saat berdesakan yang memilukan
Bahkan nyawa sirna di tengah kegaduhan kerumunan
Mawas diri dan waspada
Menjadi senjata ampuh
Saat ada di kerumunan yang mengerikan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline