Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Anam

Freelancer

Pandemi Corona, Ekonomi Merana

Diperbarui: 27 Maret 2020   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coronavirus | dokpri

Oleh: Khoirul Anam
Sabtu, 21 Maret 2020

Coronavirus atau bisa disebut COVID-19 yang diambil dari akronim coronavirus disease 2019 dari Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu Tedros Adhanom Ghebreyesus. Virus corona menjadi topik terhangat sejak beberapa pekan terakhir. Virus ini membuat panik dan takut serta teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut nyawa ribuan orang di 152 Negara.

COVID-19 diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan. Dilaporkan kemudian bahwa banyak pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut, COVID-19 menyerang pernapasan sehingga terinfeksi . COVID-19 ditakuti ditakuti karena penyebarannya yang cepat diketahui beberapa bulan kemudian COVID-19 sudah menjadi pandemi menyebar di Dunia.

Oleh karena itu dibeberapa negara tidak mau mengambil resiko akibat percepatan COVID-19 untuk melakukan lockdown, lockdown merupakan penutupan akses masuk maupun keluar suatu daerah atau negara.

Bagaimana dampak ekonomi di tengah pandemi COVID-19?, jadi penutupan akses dibeberapa negara membuat aktifitas dan produktifitas ekonomi menurun (economic recession), pasalnya industri-industri mulia menurun, pariwisata, mall ditutup karena pembeli tidak berani keluar rumah dan kegiatan impor dan ekspor banyak ditutup.

PwC memprediksi dalam jangka pendek ekspor jasa global akan mengalami penurunan, terutama sektor pejalanan. Pasalnya, pembatasan perjalanan dari Tiongkok ke beberapa negara masih dibatasi, padahal Tiongkok merupakan penyumbang terbesar wisatawan mancanegara. _katadata.co.id_

Cina merupakan negara yang ekonominya kuat namun COVID-19 ini Penyebaran yang lebih luas dari penyakit ini memiliki potensi untuk mengganggu perjalanan, perdagangan, dan rantai pasokan di seluruh Asia, karena Asia sekarang merupakan pendorong utama pertumbuhan global,"

Covid-19 pandemi global, PDB dunia turun $1,1 triliun atau 1,3 persen dibandingkan dengan proyeksi saat ini. penyebab turunnya perekonomian salah satunya ialah adanya Panic Buying dan Panic Selling.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline