Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Bariyah

Ibu rumah tangga

Keutamaan Sepuluh Hari Terakhir Ramadan

Diperbarui: 17 Mei 2020   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tak terasa, hari ini kita telah memasuki hari ke-14 bulan puasa Ramadhan 1441 Hijriah. Apa kira-kira yang dirasakan, saat kewajiban puasa satu bulan telah mendekati akhir? Kebahagiaan? Atau justru kesedihan seolah akan ditinggal pergi sang kekasih?

Apapun yang dirasakan, semua sah saja. Bisa melewati ujian puasa adalah sebuah kebahagiaan. Namun, ditinggalkan bulan yang di dalamnya terdapat kebaikan yang lebih daripada seribu bulan, tentu adalah kesedihan. Lalu, apa yang akan kita lakukan untuk mengisi sisa malam dan hari yang tinggal hitungan jari?

Tak dipungkiri, godaan berat di akhir Ramadhan amatlah besar. Sebagian akan disibukkan dengan persiapan suguhan tetamu, membuat kue dan belanja bahan kue dan masakan. Sebagian lain disibukkan dengan penampilan saat hari raya tiba. Memang, disunnahkan untuk memakai baju-baju terbaik saat hari raya Idul Fitri.

"Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak)

Namun, pakaian terbaik tentu tidak harus pakaian baru. Jadi, janganlah jadikan ini alasan untuk memenuhi nafsu kita belanja baju baru, apalagi sampai berhias berlebihan (tabarruj) yang justru tidak disenangi Allah. 

 "Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." (QS. Al-Ahzab: 33).

Lantas, jika ini tidak boleh, itu tidak boleh, lalu apa yang boleh? Menurut saya, sebenarnya bukan tidak boleh, tapi tak perlu berlebihan sehingga kita malah kehilangan momen spesial yang justru hadir di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah yang telah dijamin surga pun tak ingin kehilangan keistimewaannya.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Di antara keistimewaan itu adalah

1. Malam Lailatul Qadar

Tidak ada yang tahu pasti, kapan datangnya lailatul qadar. Justru inilah yang mestinya membuat kita bersemangat itikaf, agar tak hanya lailatul qadar yang kita dapat, tapi juga segala kemurahan yang Allah janjikan berupa berlipatnya pahala dan ampunan dari dosa-dosa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline