Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Annisa

Khoirul Annisa

Keikutsertaan Kelompok 3 KKN MIT UIN Walisongo Semarang dalam Program Desa

Diperbarui: 25 Juli 2022   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Kelompok 3 KKN MIT UIN Walisongo Semarang mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh posyandu desa Caturanom, Parakan, Temanggung. Dalam penyuluhan disampaikan mengenai Kanker rahim, adalah kanker yang berkembang dalam lapisan rahim. Rahim terletak di antara kandung kemih dan rektum, termasuk leher rahim dan rahim. Leher rahim berhubungan dengan vagina, sementara badan rahim berhubungan dengan tuba falopi. Sementara itu, kanker serviks merupakan kanker leher rahim.

Kanker rahim yang terjadi pada wanita dapat berakibat fatal, seperti perdarahan pada vagina yang tidak normal. Maka dari itu, gangguan tersebut harus didiagnosis sejak dini untuk menghindari komplikasi yang terjadi. Penderita kanker rahim memiliki ciri-ciri seperti rasa nyeri pada tulang panggul, keadaaan nyeri selama berhubungan seksual, menstruasi bercak yang abnormal, menstruasi tidak teratur, selangkangan mengeluarkan keputihan abnormal atau pendaarahan abnormal vagina, kelelahan, mual, atau penurunan berat badan. Hal yang menjadi penyebab terjadinya kanker rahim yaitu merokok, infeksi human papilloma virus (HPV), infeksi Klamidia, hamil atau melahirkan usia mudamuda dan imunosupresi.

Kanker rahim bisa disembuhkan dengan Inspeksi visual dengan asam asetat, atau disebut juga dengan IVA, adalah salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan kanker serviks pada seseorang. Pemeriksaan ini berguna untuk mencari DNA HPV yang dilakukan oleh ahli medis. Dalam melakukan deteksi setidaknya sekali ketika menginjak usia 35 -- 40 tahun. Bila memungkinkan ulangi setiap tahun atau setiap lima tahun pada rentang usia 35 -- 55 tahun. Deteksi dini kanker leher rahim baik dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) ataupun Pap Smear. Tujuan pemeriksaan IVA adalah untuk mengurangi morbiditas dari penyakit dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan untuk mengetahui kelainan pada leher rahim.  

Deteksi dini kanker payudara juga disampaikan dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI), dan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) oleh petugas kesehatan terlatih di fasilitas Kesehatan.

Dengan hal itu maka kita perlu menjaga berat badan ideal dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat bergizi lengkap dan seimbang, melakukan pemeriksaan kandungan secara berkala, termasuk pap smear dan menjaga kadar gula darah tetap normal dan rutin memeriksa kadar gula darah bila menderita diabetes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline