Lihat ke Halaman Asli

promahdesa ekoliterasi

mahasiswa kedokteran gigi

Promahdesa UNEJ Ekoliterasi Dermaku: Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Cair Kasgot di Desa Jenggawah

Diperbarui: 21 Juli 2023   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Jember - Tim Promahdesa Unej Ekoliterasi Dermaku sukses gelar sosialisasi pembuatan pupuk organik cair kasgot di Dusun Gayasan, Jenggawah, Jember, (18/7/23)

Promahdesa (program pengabdian mahasiswa berdesa) merupakan program lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Ekoliterasi Dermaku sebagai kelompok yang lolos pendanaan promahdesa LP2M UNEJ memilih desa Gayasan dalam mewujudkan inovasinya.

Desa Jenggawah merupakan wilayah yang termasuk dalam kecamatan Jenggawah, kabupaten jember, provinsi Jawa Timur. Pada Desa Jenggawah, masyarakat banyak yang membudidayakan maggot.

Berawal dari situ tim promahdesa tertarik untuk melakukan pemanfaatan limbah budidaya maggot yang salah satunya yaitu kasgot. Sumber kasgot ini dari bekas makanan maggot yang bersumber dari sampah pasar berupa sayur, buah-buahan, dan sampah rumah tangga.

Sumber kasgot yang organik bisa membuat unsur hara tanah menjadi lebih subur. "Beberapa tahapan akan dilakukan dalam proses pengolahan O-Mag ini, berawal dari penyiapan bahan utama berupa kasgot dan bioaktivator EM4 yang kemudian diolah hingga dicampurkan keduanya dalam bak kompester. Kemudian, ditutup rapat dan ditunggu hingga 14 hari. Setelah melewati 2 minggu maka dilakukan penyaringan dan siap untuk digunakan," Ungkap Reni sebagai ketua promahdesa Ekoliterasi Dermaku.

Pada sosialisasi ini turut hadir bapak kepala Dusun Gayasan dan mengungkapkan bahwa, "Harapan kedepannya, adik-adik yang dibimbing oleh dokter banun ini, tidak hanya berhenti pada saat promahdesa namun bisa mengembangkan produk O-Mag dengan skala yang lebih besar hingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat".

Produk O-Mag dirasa sangat mungkin menjadi trobosan baru di saat pupuk anorganik seperti urea yang semakin langka dan harganya yang tinggi. Sebab itu, masyarakat sangat antusias hadir dan menyimak kegiatan sosialisasi dari awal hingga akhir.

Kegiatan sosialisasi ini ditutup dengan kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman atas materi yang telah dipaparkan supaya tercapai sesuai berdasarkan indikator yang telepon ditetapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline