Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Anwar

Mahasiswa Prodi Matematika

Matematika dalam Film Moneyball

Diperbarui: 19 Juni 2022   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film yang disutradarai oleh Bennett Miller dan dimainkan oleh Brad Pitt ini sebuah film yang diangkat dari sebuah kisah nyata. Film ini menceritakan mengenai perjuangan seorang manajer suatu klub baseball untuk mengangkat nama tim nya di suatu kejuaraan dengan keterbatasan yaitu kondisi keuangan klub yang sangat minim jika dibandingkan tim-tim lawan.

Klub tersebut adalah Oakland Athletics dan manajernya bernama Billy Beane. Pada akhir musim 2001, klub tersebut ditinggal beberapa pemain unggulannya yaitu Johnny Damon, Jason Giambi dan Isringhausen. Untuk mengawali kompetisi di 2002, Billy sebagai manajer harus memutar otak bagaimana bisa membentuk tim yang kompetitif, tetapi dengan budget yang sangat minim.

Suatu hari Billy mengunjungi klub pesaing, yaitu Cleveland Indians. Pada kunjungan itu Billy melihat seorang yang menarik perhatian karena sikapnya, seorang tersebut bukan pemain baseball, tetapi dia adalah Peter Brand, seorang lulusan Ekonomi dari Universitas Yale. Peter memiliki suatu konsep yang cukup vokal mengenai manajemen pemain dengan metode analisis, metode yang rigid yang berdasarkan data, statistik, dan matematika. Billy tertarik ingin menguji konsep Peter untuk klubnya, hingga akhirnya Billy merekrut Peter untuk menjadi asistennya yang juga bertugas sebagai analyst.

Metode yang digunakan oleh Peter adalah sabermetrik. Sabermetrik (SABRmetrics) adalah suatu metode empiris untuk menganalisa suatu tim baseball menggunakan data-data statistik permainan. Metode ini diperkenalkan oleh seorang bernama Bill James pada tahun 1971. Dengan menggunakan metode ini, Peter berhasil mendapatkan beberapa nama rekomendasi berdasarkan data on-base percentage (OBP) pemain.

Setelah mendapatkan nama-nama rekomendasi dari Peter, Billy langsung merekrut nama-nama tersebut. Pada awalnya klub tidak berjalan sesuai dengan harapan dikarenakan tim tidak mengikuti strategi yang ditawarkan oleh Billy. Seiring berjalannya waktu, ketika strategi Billy diimplementasikan sepenuhnya, klub mendapatkan hasil yang luar biasa, yaitu 20 kali kemenangan secara beruntun sekaligus mencatatkan rekor baru dalam sejarah liga baseball amerika, meskipun pada akhir musim, klub kembali mengalami kekalahan melawan Minnesota Twins.

Kesimpulan yang didapat dari film ini adalah kita bisa melihat betapa pentingnya peran data dan analisa data. Pengolahan data merupakan sesuatu yang terukur, tidak seperti metode konvensional yang menilai seorang pemain itu mahal hanya dengan mengandalkan intuisi dan label "pemain hebat" oleh penonton. Billy dan Peter membuktikan bahwa data itu sangat signifikan. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, seharusnya segala keputusan yang diambil pada era ini adalah keputusan yang berdasarkan analisa data, karena seperti kata Billy di dalam film tersebut "Adapt or die".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline