1. Apakah strategi pengembangan keterampilan literasi yang ingin anda terapkan di ruang kelas anda kelak? Mengapa?
- Strategi pengembangan keterampilan literasi yang ingin saya terapkan di ruang kelas yaitu mengembangkan gerakan literasi sekolah (GLS) dengan melalui Program Penguatan Literasi (PPL). Strategi membaca yang dilakukan yaitu untuk kelas rendah (kelas 1-3) dengan menyimak guru dan membaca nyaring selama 20 menit, sedangkan kelas atas (kelas 4-6) membaca buku fiksi atau non fiksi secara mandiri. Hal ini saya lakukan karena kebutuhan pada asesmen di masa Merdeka Belajar memaksa sekolah untuk dapat memperkuat program literasi dengan cara yang beragam. Kurikulum Merdeka berfokus pada peningkatan kecakapan yang sangat esensial, yaitu kecakapan literasi pada peserta didik. Sehingga membutuhkan program literasi yang terstruktur yaitu Program Penguatan Literasi (PPL). Program ini sudah dilaksanakan di SD Karakter Depok Jawa Barat, dan sudah terbukti mengalami peningkatan dalam kemampuan literasi siswa. Peningakatan tersebut dibuktikan dari hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) SD Karakter pada tahun 2022-2023 yang meningkat dari tahun sebelumnya. Penelitian ini saya ambil dari jurnal Basicedu yang berjudul Dampak Program Literasi pada Hasil Asesmen Kompetensi Minimum di Sekolah Dasar oleh Nada Hafizha dan Raisa Rakhmania.
2. Bagaimana anda mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan dalam penerapan strategi keterampilan literasi sesuai profil peserta didik dan konteks sosial budaya siswa anda?
- Penerapan strategi keterampilan literasi ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dengan durasi 60 menit setiap pertemuan. Adapun rinciannya selama 20 menit siswa kelas rendah membaca nyaring, sedangkan kelas atas membaca dalam hati. Lalu 40 menit terakhir siswa akan melakukan diskusi, tanya jawab seputar buku yang dibaca atau siswa dapat mengisi jurnal menulis. Jurnal menulis berisi lembar-lembar kegiatan yang tidak harus diselesaikan dengan segera. Siswa akan menggunakan Jurnal Menulis pada kegiatan PPL dengan tujuan untuk: (1) Menulis cerita fiksi singkat dan puisi dengan bimbingan; (2) menuliskan berbagai pernyataan singkat seputar fakta dari sebuah topik; (3) menulis ide yang berfokus dengan kalimat lengkap; (3) menyusun ide dengan tahapan yang logis dalam tulisan fiksi maupun non-fiksi; (4) menulis dengan bahasa menarik; (6) memasukkan deskripsi dan penjelasan detail dengan bimbingan; (5) dapat memperbaiki penulisan huruf kapital dan tanda baca dengan bimbingan. Tujuan dari penulisan Jurnal Menulis pada kegiatan PPL sesuai dengan tujuan dari asesmen literasi membaca dalam AKM yang melatih siswa untuk memroses suatu teks sehingga siswa dapat memahami, menalar, mengevaluasi, dan merefleksikan isi teks. Selain itu, kegiatan menulis jurnal juga dapat melatih siswa untuk menulis dengan baik sesuai dengan ejaan yang benar, dan mengembangkan ide serta pemikirannya. Penelitian ini saya ambil dari jurnal Basicedu yang berjudul Dampak Program Literasi pada Hasil Asesmen Kompetensi Minimum di Sekolah Dasar oleh Nada Hafizha dan Raisa Rakhmania.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H