Kasir : Sore Kak, Mau pesen rasa apa ?
Pembeli : Cappuccino Ice-nya satu
Kasir : Dengan siapa namanya Kak ?
Pembeli : Sebut saja saya Bunga.
Kasir : Baik, mohon menunggu. Kalau sudah jadi pesanannya segera kami panggil ya Kak Bunga :).
Percakapan di atas adalah contoh dari tindakan ekonomi yang terjadi antara penjual kopi dengan pembeli. Tentu kita juga pernah mengalaminya, lalu apa yang kita rasakan? hal yang pertama kali terlintas, yaitu nyaman.
Ya, boleh disimpulkan strategi yang dilakukan oleh managemen gerai kopi tersebut telah sukses menarik perhatian konsumennya. Dimulai dengan cara yang sangat simpel yaitu pendekatan melalui sapaan hangat kemudian menanyakan nama.
Dan itu menjadi bukti bahwa managemen gerai kopi memang benar-benar memikirkan dan menyusun strategi jualannya dengan baik.
Sesuatu hal yang sifatnya sederhana, justru banyak yang luput dari perhatian dan sering terabaikan. Padahal, menyebut nama seseorang, akan memberikan kesan yang positif dan bermakna bagi si pemilik nama tersebut.
Karena pada dasarnya manusia butuh "pengakuan" dan akan merasa senang bila kehadirannya terasa spesial. Dalam hal ini pelaku usaha dituntut memiliki kepekaan, agar mampu memahami kondisi psikologis daripada konsumennya.
Mengapa penyebutan nama sangat berpengaruh terhadap daya jual dan minat beli dalam dagang atau bisnis ?
Berkenalan sudah Menjadi Budaya Bangsa Indonesia
Masyarakat Indonesia sudah sejak lama dikenal diseluruh dunia sebagai bangsa yang memiliki sikap yang ramah, sopan santun, murah senyum, serta rendah hati.
Kebiasaan saling tegur sapa dengan basa basi dan sikap yang peduli pada lingkungan sosial, telah menjadi kultur yang menyatu secara alamiah ke dalam pribadi bangsa Indonesia. Sehingga menjadikan nilai tambah bagi para turis yang berkeinginan untuk singgah.