Lihat ke Halaman Asli

muka bingung di pengadilan

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Muka yang ku temui ini bukanlah muka bingung karena kasus atau permasalahan yang di hadapi oleh tergugat maupun pihak penggugat, akan tetapi muka-muka yang bingung karena pertama kali ke masuk pengadilan.

Kisah ini bermula ketika kami mendapat tugas mata kuliah hukum acara perdata. Kebetulan kami mendapat tugas mengamati jalannya persidangan. Kami sepakat untuk berkumpul jam 8 pagi di depan kampus. hari itu tepat hari kamis 14 Oktober 2010.

Pagi itu…..langit sangat cerah, perjalanan menuju pengadilan sangat ramai…kebetulan kami berangkat di kala jam orang-orang masuk kerja..maklumlah kalau macet…, (kalau nggak macet perlu di pertanyakan…thu kota…apa kuburan???Hehe…

Setelah beberapa menit kami sampai di pengadilan yang kami tuju. Akan tetapi kami benar-benar bingung seluk beluk pengadilan, apakah harus membawa surat izin? atau ada prosedur lain yang harus kami penuhi?? Kami bertanya satu sama lain..alhasil jawabannya ya mung mesem-mesem (alias saling nggak pada tau blazzzzz……)

Kami masuk ke pengadilan dengan saling membisikan satu sama lain untuk berlaga sok tau (dengan membuang muka bingung di hadapan banyak orang, padahal aslinya gak tau apa-apa..bisa bayangin ga?? setelah masuk kami duduk tepat di depan papan pengumuman jadwal persidangan. Sembari duduk salah satu teman ada yang mencari informasi tentang waktu di mulainya sidang kepada salah satu petugas pengadilan. Kebetulan sidang di mulai pukul 09.00.

Waktu terus berjaalan, lumayan lama kami menunggu…Di sela-sela menunggu terdengar bunnyi ketukan palu, (tokkk…tok….tok….), kami mengira suara itu suara ketukan palu hakim. Ketukan untuk memutuskan apakah sidang itu terbuka untuk umum atau tidak. Sepontan kami berjalan menuju arah suara tersebut. dengan berbondong-bondong tapi ternyata suara itu suara tukang yang lagi ngebenerin pintu.spontan aku dan teman-teman tertawa terbahak-bahak.

“wach…tak kira palunya pak hakim yang berbunyi ternyata martilnya tukangyang lg ngebenerin pintu tha??? (dengan muka malu karena saking banyaknya rombongan kami…ibarat semut yang menemukan gula)”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline