Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Mengajarkan Etika kepada Anak agar Memiliki Sopan Santun

Diperbarui: 5 April 2021   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika berasal dari kata 'etikhos' bahasa Yunani yang memiliki secara umum menjadi salah satu cabang filsafat yang mempelajari standar moral manusia di suatu lingkungan tertentu. Etika berstandar relatif karena ia berikatan dengan ruang dan waktu serta konteks dimana ia berada. 

Sopan santun adalah salah satu yang harus kita terapkan kepada anak-anak kita, dengan memberikan contoh saat kita berbicara atau berperilaku sehari-hari karena dengan itu si anak akan mengikutinya, terutama beretika baik dan sopan, dan mengajarkan agar anak dapat bersyukur dengan hal apa yang ia dapatkan.

Cara paling mudah mengajarkan etika kepada anak ialah memberi contoh, berikut etika yang harus diterapkan orang tua kepada anak.

1. Ajarkan untuk melakukan etika sopan santun saat di rumah
Rumah adalah tempat awalan sang anak menumbuhkan etika dan sopan santun yang baik sebelum si anak keluar lingkungkan masyarakat. Awal mengajarkan etika anak dirumah ialah mencontohkannya ya moms untuk beretika di atas meja makan, mengajarkan untuk mengetuk pintu, mengucapkan salam, dan bersikap sopan kepada orang tua atau orang yang lebih tua yang ada di dalam rumah.

2. Mengajarkan kesabaran
Anak-anak belum bisa mengontrol emosinya sendiri, makanya moms harus bisa melatih dan mengontrol emosi anak dengan memeluk atau menenangkannya, jika anak sudah merasa tenang dan damai moms baru bisa mengakatakn bahwa saat marah tidak perlu sampai berlebihan, tidak boleh menangis sampai teriak-teriak cukup katakan saja bahwa ia sedang marah, dan ia harus bisa lebih sabar sedikit.

3. Ajarkan agar anak tidak memotong obrolan orang lain
Moms ajarkan kepada anak agar saat ada orang berbicara atau mengobrol itu tidak boleh ia potong, ketika si anak tetap bawel maka moms berhenti sebentar berbicara kepada orang yang sedang diajak ngobrol dan bilang kepada si anak bahwa ia sedang berbicara kepada seseorang, seperti "Sebentar ya sayang, mamah sedang ngobrol, nanti setelah ngobrol baru ke kamu ya", dengan itu maka si anak dapat mengerti.

4. Ajarkan untuk berbicara "tolong, maaf, dan terimakasih'
Ajarkan juga ya moms untuk si anak mengatakan 'maaf, tolong, dan terimakasih'. Agar anak terbiasa mengatakan itu, sebaiknya moms beri contoh kepada si anak seperti "Nak tolong bantu mamah untuk membereskan mainan kamu yang tadi kamu mainin ya." atau "Nak boleh tolong mamah untuk....." dengan itu si anak akan terbiasa menggunakan kata 'tolong' jika ingin meminta bantuan. 

Mengatakan 'maaf', ketika si anak melakukan kesalahan kita tidak boleh memarahinya, apalagi sampai main tangan, itu sangat tidak boleh dilakukan oleh orang tua cukup menyuruhnya meminta maaf atas apa kesalahan yang si anak lakukan, dan kita harus bisa berbicara pelan untuk menasihatinya dan memberi tahu bahwa yang itu tidak pantas atau tidak boleh ia lakukan, dan harus meminta maaf kepada orang lain, dengan itu maka sangat mempengaruhi etika anak nantinya. 

Dan ajarkan berbicara 'terimakasih' dimulai dari kita sebagai orang tua ya moms, si anak akan dengan cepat menanggapi dan pasti ia akan melakukan apa yang kita beri contoh kepadanya.

5. Jauhkan kata "jangan" atau "tidak boleh"
Moms ketika si anak sedang bermain dan kita ingin melarangnya jangan pernah mengatakan "tidak boleh, jangan" kepada si anak ya, jika ingin melarang anak memainkan sesuatu katakan saja "main mainan yang lain ya" atau "mainan yang ini ingin mama bersihkan, adik main yang lain dulu ya". Atau si anak melakukan kesalahan kita cukup menegur dengan mengatakan "Perlakuan seperti itu tidak baik di lakukan nak, harus sopan terhadap siapapun ya". Maka si anak akan mengerti tidak seperti berbicara "tidak boleh" atau "jangan" itu akan membuat si anak semakin penasaran dan semakin dilarang semakin dia lakukan.

6. Berikan tugas atau tanggung jawab kepada anak
Berikan tugas atau tanggung jawab kepada anak, tetapi sesuai kemampuannya ya moms. Agar si anak senang melakukan tanggung jawab tersebut kita dapat memberikan hadiah untuk si anak saat ia mampu menyelesaikan tanggung jawab atau tugas-tugasnya. Dengan melakukan itu lama-lama si anak akan terbiasa melakukan tugas atau tanggung jawabnya, meskipun kita harus extra tenaga dan extra sabar untuk mengajarkan si anak melakukan pekerjaannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline