Lambaian hangat membekas dilubuk hati
Sekujur tubuh terasa mati
Tatapan kosong mulai menguasai jiwa
Merintih tiada siapa perduli
pergi tanpa pamit
Kini langkah putri kecilmu sudah semakin jauh
Kurasa dekapan hangat tak lagi menetap bersama
Hampa duniaku
Pilu nasib mengenangmu seorang diri
Sembab mata sembari merayu Tuhan
Berikan perlindungan pada sang terkasih
Hati ini kering seperti daun berguguran
Mimpi indah tinggalkan derita pergi meninggalkan luka Tanpa penawar
Dalam kegelapan malam
bintang-bintang menangis
Mengiringi kesedihan
Angin pelan membisikkan namamu
Mengingatkan kenangan
Kehilanganmu seperti kehilangan separuh nyawa
Membuatku terjatuh ke dalam jurang kesedihan
Tetesan air mata seperti hujan
Kekecewaan banjiri jiwa
Rindu tak terbendung seperti laut dalam
Tidak terbatas
Oh Ibu terkasih
Kau adalah melodi yang indah
Mengisi hatiku dengan kehangatan
Kini hanya kesunyian kurasa
Jiwamu tenang disana
Namamu abadi dihati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H