Lihat ke Halaman Asli

Khofifah Aulia Mustopa

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Memahami Evaluasi Program Pembelajaran Kunci untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Diperbarui: 15 Juni 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini membahas evaluasi program pembelajaran yang merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Evaluasi program dilakukan untuk menentukan efektivitas dan efisiensi suatu program pendidikan, melibatkan pengumpulan dan analisis data untuk menilai pencapaian tujuan program, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memberikan rekomendasi perbaikan.

Beberapa model evaluasi program yang dibahas antara lain model CIPP (Context, Input, Process, Product), model Stake (Countenance), dan model Kirkpatrick (Reaction, Learning, Behavior, Result). Masing-masing model memiliki penekanan dan tahapan yang berbeda dalam mengevaluasi program.

Cakupan evaluasi program pembelajaran meliputi tiga komponen utama: (1) desain program (kompetensi, strategi, dan isi), (2) implementasi program (proses belajar mengajar), dan (3) hasil program (output dan outcome). Evaluasi program memberikan manfaat seperti memberikan masukan apakah program dilanjutkan atau dihentikan, mengetahui prosedur yang perlu diperbaiki, strategi yang perlu diganti, dan alokasi dana.

Teknik menentukan apakah suatu program dapat dievaluasi melibatkan klarifikasi teori dan model program, mengkaji implementasi program, mengeksplorasi pendekatan evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder, dan menyepakati prioritas serta penggunaan hasil evaluasi.

Keberhasilan program pembelajaran tidak hanya dinilai dari hasil belajar siswa, tetapi juga kualitas program dan proses pembelajaran itu sendiri. Evaluasi program secara menyeluruh diperlukan untuk pengambilan keputusan dan perbaikan berkelanjutan dalam dunia pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline