Lihat ke Halaman Asli

Khoerotun Nisa

universitas Islam nahdlatul ulama jepara

Pengasapan Fogging: Cegah Penyebaran Demam Berdarah di Desa Kalangdosari Kecamatan Ngaringan Grobogan Bersama Mahasiswa KKN Unisnu Jepara

Diperbarui: 4 Februari 2024   19:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa UNISNU Jepara bersama Dinas Lingkungan Hidup Desa Kalangdosari(Dokumentasi pribadi)

Minggu, 21 Januari 2024 Narasumber Mahasiswa UNISNU Jepara dan Bidan Desa Kalangdosari, Grobogan, Jawa Tengah. 

Oleh: KKN UNISNU JEPARA

Fogging, sebuah metode pencegahan yang intensif dalam memerangi penyebaran penyakit oleh vektor seperti nyamuk, semakin menjadi fokus utama dalam upaya kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia. Metode ini melibatkan penyemprotan kabut yang mengandung insektisida ke udara untuk membunuh nyamuk dan mengurangi risiko penularan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, dan penyakit lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, fogging telah menjadi langkah penting dalam menanggapi wabah penyakit, terutama di daerah dengan tingkat penularan yang tinggi. Dalam beberapa kejadian, fogging telah terbukti berhasil mengurangi jumlah kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Namun, meskipun efektivitasnya dalam mengurangi populasi nyamuk pembawa penyakit, fogging juga menimbulkan beberapa kekhawatiran dan kontroversi. Beberapa kelompok lingkungan dan kesehatan masyarakat mengkhawatirkan efek samping dari insektisida yang digunakan dalam proses fogging, seperti dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, ada juga keprihatinan tentang kemungkinan perkembangan resistensi nyamuk terhadap insektisida yang digunakan dalam fogging. Jika nyamuk menjadi resisten terhadap insektisida, hal ini dapat mengurangi efektivitas fogging dalam jangka panjang.

Kendati demikian, fogging tetap menjadi salah satu alat penting dalam upaya memerangi penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Namun, penting untuk memastikan bahwa fogging dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan serta menggabungkan pendekatan lain seperti pengendalian vektor yang terintegrasi dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyakit.

Dengan terus mengembangkan dan meningkatkan strategi pencegahan penyakit yang berbasis bukti, diharapkan kita dapat mengurangi beban penyakit yang ditularkan oleh vektor dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline