Akhirnya malam tahun baru 2016 yang sudah di nanti-nantikan dari kemarin-kemarin sudah berlangsung tadi malam, banyak sekali orang yang antusias merayakan malam pergantian tahun ini khususnya di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Kota Yogyakarta. Sudah berlangsung bertahun-tahun, memang jika malam tahun baru Jogja menjadi lautan manusia, karena banyak sekali orang yang merayakan tahun baru di Kota Pelajar ini, tidak hanya warga Kota Yogyakarta saja yang merayakan tahun baru di sini, namun orang-orang dari daerah dan kota-kota lain juga banyak sekali yang merayakan tahun baru di Jogja. Biasanya malam tahun baru di Jogja ini di rayakan di kawasan tempat wisata maupun di mall-mall yang ada di Jogja. Seperti di Malioboro, Kaliurang, kawasan pantai parangtritis, Prambanan, Jogja City Mall, Plaza Ambarukmo dan masih banyak lagi yang lainnya.
Meskipun puncak acara malam pergantian tahun jam 12.00 malam, namun orang-orang yang akan merayakan tahun baru ke tempat-tempat tertentu, mereka sudah antusias bersiap-siap dari siang menuju lokasi yang akan di jadikan sebagai tempat untuk menghabiskan malam pergantian tahun bagi mereka, sehingga terjadi kemacetan di mana-mana, khususnya kemacetan menuju kawasan yang wisata seperti Malioboro dan lainnya. Oleh karena itu, semua jalur arah masuk Malioboro di tutup, antara lain simpang tiga PKU, simpang empat Gondomangan, simpang tiga Pasar Kembang, simpang empat Jlagran dan depan Dilantas. Kemudian wilayah Bantul yang sering padat selama perayaan tahun baru adalah kawasan pantai Parang tritis. Di sini juga di lakukan pengalihan arus menuju Parangtritis akan di berlakukan satu arah yakni melalui TPR Induk.
Perayaan malam Tahun Baru tidak lepas dari tiupan terompet dan pesta kembang api, pasti rasanya kurang afdhol kalau tahun baru tidak ada terompet dan kembang api, karena memang ini yang memeriahkan dan mewarnai malam pergantian tahun. Selain pesta kembang api besar-besaran, di mall-mall besar biasanya juga mehadirkan konser music untuk ikut meramaikan malam pergantian tahun. Dan untuk menambah antusias penonton agar tertarik untuk merayakan malam tahun baru di tempat tersebut. Tidak hanya di kawasan wisata dan di mall-mall besar saja yang ramai pengunjung. Namun di sepanjang jalan raya juga banyak sekali orang yang akan merayakan malam tahun baru. Dan yang tidak ketinggalan adalah para pedagang kaki lima yang menjajakan makanan ringan di tepi-tepi jalan untuk memanjakan pengunjung yang akan merayakan malam tahun baru sambil menunggu puncak acara tahun baru.
Malam tahun baru seakan-akan Yogyakarta adalah lautan manusia, karena mayoritas orang-orang keluar pada malam itu untuk merayakan tahun baru bersama orang terkasih mereka. Mulai sore hari sebelum malam pergantian tahun jalan-jalan serta tempat-tempat perayaan tahun baru sudah di padati para warga yang akan merayakan tahun baru. Mereka mununggu sejak sore hari untuk menanti puncak perayaan tahun baru jam 12.00. walaupun puncak acara jam 12.00, namun mulai setelah adzan maghrib sudah mulai rame anak-ank maupun orang dewasa yang meniup terompet hingga menyalakan kembang api mereka pribadi yang telah mereka beli untuk meramaikan malam perayaan tahun baru.
Semua orang setia menanti detik-detik pergantian tahun baru di kawasan yang mereka kunjungi. Hingga puncak acara yang mereka nantikan sudah tiba, dengan hitungan mundur 5 menit sebelum jam 12.00 terompet di bunyikan, dan tepat jam 12.00 kembang api dengan porsi besar di nyalakan di pusat kawasan wisata dan mall-mall. Suara teriakan orang-orang ikut meramaikan malam pergantian tahun 2015 menuju tahun 2016 saat kembang api dinyalakan yang mengisyaratkan bahwa mereka sangat senang dengan datangnya tahun baru ini. Selamat tahun baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H