OLEH; Khoeri Abdul Muid
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan, penguatan karakter multikultural merupakan salah satu aspek penting untuk membentuk generasi yang toleran, berakhlak mulia, dan memahami keberagaman budaya di lingkungan masyarakat yang heterogen. Salah satu metode yang efektif untuk mengajarkan nilai multikultural kepada siswa adalah melalui aktivitas literasi kreatif seperti cerpen-gram multikultural. Metode ini membantu siswa memahami nilai-nilai keberagaman melalui cerpen sambil membangun kemampuan berpikir kritis dan reflektif.
Lalu, bagaimana metode cerpen-gram ini bekerja dan bagaimana ia dapat mempengaruhi pemahaman siswa tentang multikulturalisme? Artikel ini akan membahas konsep cerpen-gram multikultural, komponen, praktik penerapan, dan manfaatnya dalam pendidikan karakter.
Apa Itu Cerpen-Gram Multikultural?
Cerpen-gram adalah metode yang awalnya diperkenalkan sebagai salah satu langkah praktis bagi penulis pemula dalam memahami komponen penyusun cerpen melalui praktik Amati-Tiru-Modifikasi (ATM). Cerpen-gram menggunakan diagram tabel sebagai panduan untuk mempermudah siswa atau penulis memahami bagian-bagian penyusun cerpen seperti tokoh, alur, tema, konflik, latar, dan sudut pandang.
Sejarah Singkat Cerpen-Gram
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Peng Kheng Sun (2013), seorang penulis non-fiksi, yang berinovasi menciptakan metode ini sebagai solusi atas kesulitan dalam menulis cerpen. Selanjutnya, pada 2016, metode ini disempurnakan oleh guru bahasa Indonesia bernama Lusi Hidayati.
Seiring perkembangannya, penulis, yakni Khoeri Abdul Muid mengembangkan metode ini menjadi lebih spesifik sebagai cerpen-gram multikultural, yang bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai multikultural dalam pendidikan karakter melalui aktivitas membaca dan refleksi.
Komponen Cerpen-Gram Multikultural