Lihat ke Halaman Asli

Demi Dia atau Mereka?

Diperbarui: 29 November 2024   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

OLEH: Khoeri Abdul Muid

"Ayolah, Kiara! Jangan kaku begitu. Ini kesempatan langka!" Lea memohon dengan nada setengah frustrasi.

Kiara melipat tangan di dada, memandangi jeep-jeep yang berlalu-lalang penuh penumpang. "Lea, aku ini sudah bukan anak muda lagi. Kalau tiba-tiba jeep-nya kebalik, siapa yang mau repot urusin aku?"

Zafran dan Hana, tamu dari negeri jiran yang menjadi alasan perjalanan ini, tersenyum ramah. "Jangan khuatir, Kiara. Di usia kami pun, semangat kena ada! Pengalaman macam ini mana bisa dilepas," ujar Zafran, menepuk bahu Kiara pelan.

Lea tertawa kecil. "Tuh, Kiara. Mereka saja semangat. Kamu kalah dari tamu Malaysia kita, nih?"

Kiara menghela napas panjang. "Kalau jeep-nya cuma muat lima, aku ikut nggak ya? Kayaknya lebih baik nunggu di basecamp."

"Tenang, kita naik defender. Muat sampai delapan orang, lebih luas, lebih stabil," potong Lea.

"Dan lebih mahal," balas Kiara dengan nada skeptis.

"Ya jelas. Tapi semua demi kamu, eh... mereka ding," jawab Lea sambil melirik tajam.

Perjalanan dimulai dengan gelak tawa, tetapi situasi memanas saat defender memasuki jalur berbatu yang terjal. Ardan, sopir yang tampak cekatan, mengendalikan kendaraan dengan gaya penuh percaya diri.

Namun, Kiara yang duduk di kursi depan mulai merasa tak nyaman. "Mas Ardan, ini guncangannya kok lebih kencang dari yang saya bayangkan?" tanyanya dengan suara gemetar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline