Lihat ke Halaman Asli

Mengulas Janji Pak Hasyim Tambah Gaji Guru

Diperbarui: 22 November 2024   04:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof Abdul Mu'ti. Foto: Kemendikdasmen/detik.com

Pada tulisan ini saya mengawalinya dengan menampilkan berita yang ditulis oleh detik_edu (Trisna Wulandari) Rabu, 20 November 2024 08:30 WIB di web detik.com. Judulnya: Wawancara Khusus Mendikdasmen dengan subjudul: Mendikdasmen: Bukan Gaji Guru, Tapi Tunjangan Sertifikasi yang Rp 2 Juta.

Berita itu diawali dengan paragraph pertama berbunyi: Kabar gaji guru naik Rp 2 juta mengemuka seiring dilantiknya Presiden RI 2024-2029 Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 dan disusul Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti pada Senin, 21 Oktober 2024 lalu.

Dilanjut dengan paragraph berikutnya: Memperbaiki gaji guru merupakan salah satu janji kampanye pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Lantas siapa yang akan mendapat kenaikan gaji ini: guru aparatur sipil negara (ASN) atau non-ASN, alias guru honorer?

Disampaikan, Mu'ti menyatakan pihaknya tidak sedang berupaya menaikkan gaji guru, tapi meningkatkan kesejahteraan guru lewat sertifikasi. Ia (Mu'ti) menjelaskan, pihaknya tidak berwenang dalam hal menaikkan gaji ASN kendati memiliki jabatan guru maupun gaji guru di bawah naungan yayasan. Gaji guru ASN telah diatur sesuai pangkat dan golongan, sedangkan gaji guru swasta diatur sesuai kemampuan sekolah atau yayasan.

"Jadi kami tidak menaikkan gaji, tapi menaikkan kesejahteraan melalui sertifikasi," ucapnya pada detikEdu di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

"Begitu dia ikut sertifikasi, maka dia mendapatkan tunjangan sertifikasi, yang dengan tunjangan itu, maka kesejahteraannya akan meningkat. Jadi meningkatnya bukan karena kita menaikkan gaji, tapi melalui sertifikasi," imbuhnya.

Berikutnya diingatkan kembali oleh detik tentang janji Hasyim dengan subjudul: Klarifikasi Janji Gaji Guru Naik Rp 2 Juta.

Disebutkan, sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menambah gaji guru sebesar Rp 2 Juta per bulan setiap tahun jika nanti terpilih. Ia menambahkan, Prabowo-Gibran juga berjanji memberikan tunjangan hari raya (THR) untuk guru termasuk honorer di Indonesia.

"Tolong sampaikan ke semua guru di Indonesia, Prabowo-Gibran akan menambah gaji mereka Rp 2 juta per bulan selama 13 bulan setiap tahun termasuk THR. Akan diberikan kepada guru-guru, termasuk guru honorer di seluruh Indonesia," kata Hashim kepada wartawan di Tapos, Depok, Jawa Barat (Jabar), Minggu (29/10/2023), dikutip dari detiknews.

"Tolong dicatat hari ini Prabowo tidak pernah ingkar janji, orang bilang itu kelemahan Prabowo, Prabowo itu tidak pintar bohong. Orang bilang Mas Bowo harus bohong sedikit lah, Prabowo tidak pernah mau bohong saudara-saudara apalagi buat rakyat Indonesia," tegasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline