Lihat ke Halaman Asli

Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Membangun Generasi Muda yang Sehat, Produktif, dan Berkarakter

Diperbarui: 7 November 2024   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Siswa SDN Kuryokalangan 02. dokpri

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Apakah kebiasaan sehari-hari dapat membantu siswa menjadi lebih sehat, produktif, dan bahagia?

Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Jakarta pada 6 November 2024, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti memaparkan enam program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu program utama yang diperkenalkan adalah Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang dirancang untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia yang unggul, disiplin, sehat, produktif, dan bahagia.

Program ini mendorong tujuh kebiasaan positif yang diharapkan bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari siswa di tingkat SD dan SMP, membentuk karakter yang kuat dan menyiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik. Berikut adalah ketujuh kebiasaan yang diajarkan dalam program ini, beserta dasar teori dan manfaat praktis yang mendukungnya:

1. Bangun Pagi

Dasar Teori: Kebiasaan bangun pagi terkait dengan teori habit formation dalam psikologi, yang menyatakan bahwa rutinitas yang dilakukan secara konsisten dapat membentuk kebiasaan positif. Biological prime time juga menunjukkan bahwa pagi hari adalah saat tubuh dan pikiran paling siap untuk berkegiatan karena energi tubuh yang optimal.

Manfaat Pragmatik: Bangun pagi melatih disiplin dan manajemen waktu. Anak-anak yang bangun pagi cenderung lebih siap untuk belajar, memiliki suasana hati yang lebih baik, dan merasa lebih fokus sepanjang hari. Mereka juga memiliki waktu untuk mempersiapkan kegiatan harian, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri.

2. Beribadah

Dasar Teori: Teori kebutuhan dasar Abraham Maslow mencakup kebutuhan spiritual sebagai salah satu elemen penting untuk keseimbangan psikologis. Psikologi religius juga menunjukkan bahwa ibadah memberikan ketenangan batin dan makna hidup.

Manfaat Pragmatik: Kebiasaan beribadah membantu anak memiliki keseimbangan emosional dan ketenangan mental, membuat mereka lebih siap menghadapi berbagai tantangan dan tekanan. Ini juga membentuk kepribadian yang berempati dan memiliki rasa tanggung jawab sosial yang lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline