Lihat ke Halaman Asli

Profil Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia

Diperbarui: 21 Oktober 2024   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. kompas.com

Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada 21 Oktober 2024 di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sebelum menjabat sebagai menteri, ia dikenal luas sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2022-2027), salah satu organisasi Islam terbesar dan moderat di Indonesia. 

Abdul Mu'ti adalah sosok cendekiawan Islam yang moderat, toleran, serta memiliki visi pendidikan yang inklusif dan berfokus pada kemajuan dan pengembangan karakter bangsa.

Lahir pada 2 September 1968 di Kudus, Jawa Tengah, perjalanan pendidikan Abdul Mu'ti dimulai di madrasah-madrasah Islam di Kudus. Ia menamatkan pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah, melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah, dan menamatkan pendidikan menengah atas di Madrasah Aliyah. Gelar sarjananya diperoleh dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991. 

Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Flinders, Australia Selatan, dan meraih gelar magister pada tahun 1996. Pendidikan doktoralnya ditempuh di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selesai pada 2008, di mana ia juga diangkat sebagai Guru Besar dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Sebagai tokoh Muhammadiyah, Abdul Mu'ti aktif di berbagai jabatan strategis, termasuk Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. Kiprahnya juga menembus dunia internasional, dengan menjadi Advisor di British Council London serta anggota Dewan Indonesia-Amerika Serikat pada Agama dan Pluralisme. Keterlibatannya di berbagai organisasi lintas agama menunjukkan komitmennya dalam mendorong dialog antaragama, pluralisme, serta perdamaian global.

Di dunia pendidikan, Abdul Mu'ti memiliki pendekatan yang unik dan modern, menggabungkan nilai-nilai keagamaan dengan inovasi dan kemajuan teknologi. Karya-karyanya mencerminkan pandangannya yang moderat dan berpihak pada kemanusiaan, termasuk buku Ta'awun Untuk Negeri, yang membahas transformasi ajaran al-Ma'un Muhammadiyah dalam konteks keindonesiaan.

Pada tahun 2020, Abdul Mu'ti sempat menolak tawaran menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dengan alasan ingin fokus pada tugasnya di Muhammadiyah. Penolakannya menunjukkan integritas dan kesungguhannya dalam menjalankan tanggung jawab di organisasi yang telah membesarkannya. 

Namun, sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, kini ia memikul tanggung jawab besar untuk membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan nasional, terutama dalam memperkuat pendidikan karakter, menumbuhkan sikap toleransi, serta memajukan inovasi teknologi di lingkungan pendidikan dasar dan menengah.

Pengalaman Abdul Mu'ti tidak hanya terbatas di Muhammadiyah. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), di mana ia berperan dalam merumuskan kebijakan yang meningkatkan mutu dan standar pendidikan di berbagai jenjang. Selain itu, sebagai anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), ia terlibat aktif dalam upaya memperkuat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Pengalaman luasnya dalam mengelola lembaga pendidikan dan kebijakan publik membuatnya sangat memahami tantangan yang dihadapi sektor pendidikan di Indonesia.

Kombinasi dari latar belakang akademisnya, kepemimpinannya di Muhammadiyah, serta keterlibatannya dalam berbagai lembaga pendidikan menjadikan Abdul Mu'ti sosok yang sangat kompeten untuk memimpin reformasi pendidikan dasar dan menengah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline