Lihat ke Halaman Asli

Rama dan Shinta: Refleksi Kehidupan dan Harapan

Diperbarui: 29 September 2024   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sawitplus.co

OLEH: Khoeri Abdul Muid

Apa arti sebenarnya dari pencarian keturunan dan kebahagiaan dalam hidup ini?

Dalam kisah kuno Shri Rama dan Shinta, kita diajak untuk merenungkan lebih dalam tentang esensi dari cinta, tanggung jawab, dan harapan. Di balik kisah yang melibatkan dewa dan pahlawan ini, tersimpan pelajaran berharga yang mengungkap kompleksitas kehidupan manusia.

Raja Dasarata duduk di atas singgasana perak di ruang balerung istana, dikelilingi oleh para punggawanya yang setia. Di hadapannya, ada Ratu Kaushalya, Ratu Kekayi, dan Ratu Sumitra, masing-masing menyimpan harapan dan impian mereka sendiri. Meskipun ia memiliki tiga istri, Raja Dasarata dilanda kesedihan; tidak satu pun dari mereka telah memberinya keturunan. Ia telah berusaha semaksimal mungkin, mengikuti berbagai ajaran, tetapi harapan masih jauh dari jangkauan.

Dalam keheningan yang menggelayut, Raja Dasarata akhirnya bersuara. "Saudara-saudara, berita datang padaku dari seorang pemburu bahwa seorang pertapa agung telah singgah di Chitrakuta. Ia dikenal dapat membantu para pasangan yang belum dikaruniai anak. Aku ingin menghadap dan berkonsultasi kepadanya. Apa pendapat kalian?"

Guru Vashista, yang bijak, menjawab, "Ia memiliki karakter yang tinggi. Anda harus menghormatinya, sebab ia bukan sembarang rsi."

Di sinilah kita dapat merenungkan filosofi kehidupan yang diajarkan dalam berbagai tradisi, termasuk dalam ajaran Islam. Dalam pencarian makna dan tujuan hidup, kita seringkali terjebak dalam ekspektasi sosial dan ambisi pribadi. Namun, sejatinya, hidup adalah perjalanan yang harus dijalani dengan kesadaran penuh, bukan sekadar tujuan yang ingin dicapai.

Dalam Islam, doa adalah sarana penting untuk menghubungkan diri kita dengan Tuhan. Ketika Raja Dasarata mencari pertolongan dari seorang pertapa, ia sebetulnya melakukan usaha dan ikhtiar, diiringi dengan harapan kepada Yang Maha Kuasa. Dalam konteks ini, setiap individu diharapkan untuk memahami bahwa usaha tanpa doa adalah seperti tubuh tanpa jiwa. Keduanya harus berjalan beriringan, menciptakan harmoni antara usaha manusia dan ketentuan Ilahi.

Di balik kebijakan dan kehampaan hati Raja Dasarata, tersimpan pelajaran tentang tanggung jawab dan harapan. Dalam filsafat hidup, ada pepatah yang menyebutkan, "Hidup bukan hanya tentang apa yang kita dapatkan, tetapi tentang apa yang kita berikan." Seorang pemimpin, seperti halnya Raja Dasarata, memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan keluarganya, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Kisah Rama dan Shinta mengingatkan kita bahwa dalam pencarian cinta dan kebahagiaan, tidak jarang kita dihadapkan pada berbagai tantangan. Namun, harapan harus tetap menyala. Sebagaimana dinyatakan dalam Quran, "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah." (QS. Yusuf: 87). Setiap usaha yang kita lakukan, baik itu untuk mendapatkan keturunan yang baik, meraih cita-cita, atau menciptakan kebahagiaan, harus disertai dengan keikhlasan dan keteguhan hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline