Lihat ke Halaman Asli

Buku Rahasia di Kelas Lima

Diperbarui: 17 September 2024   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Modifikasi Pribadi

Di sebuah desa kecil, ada sebuah sekolah dasar bernama SD Negeri Kurniakayangan 02. Sekolah ini memiliki keunikan: setiap hari, anak-anak diberi waktu khusus untuk membaca buku yang mereka pilih sendiri. Ini adalah kebiasaan baru yang diterapkan oleh Pak Kamzodinata, kepala sekolah yang sangat menyukai buku dan memiliki visi untuk meningkatkan kecintaan membaca di kalangan siswa.

Pak Kamzodinata memperkenalkan program ini dengan tujuan untuk membangkitkan minat baca dan memperluas pengetahuan siswa. Ia percaya bahwa membaca adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa mendekatkan diri pada Tuhan, sesuai dengan ajaran agama yang mendorong umatnya untuk menuntut ilmu. Pak Kamzodinata selalu menekankan kepada guru-guru dan siswa bahwa membaca adalah sarana untuk mendapatkan ilmu dan memperdalam pemahaman tentang ciptaan Tuhan.

Suatu hari, Ria dan Budi sedang duduk di pojok kelas. Ria memegang sebuah buku tebal yang berjudul "Petualangan Seru di Dunia Fantasi". Budi, di sisi lain, sedang membaca buku bergambar tentang dinosaurus.

"Ria, ceritakan sedikit tentang buku itu!" tanya Budi dengan penuh rasa ingin tahu.

"Ini tentang seorang gadis yang menemukan pintu rahasia di bawah ranjangnya. Setiap kali dia membuka pintu itu, dia masuk ke dunia yang penuh dengan makhluk-makhluk ajaib dan petualangan seru!" jawab Ria dengan bersemangat.

Budi memandang buku Ria dengan mata berbinar. "Wow, seru sekali! Aku ingin tahu lebih banyak."

Kemudian, Pak Kamzodinata datang dan melihat mereka dengan penuh perhatian. "Bagaimana kalau kita membuat sesi berbagi cerita? Setiap minggu, setiap dari kita bisa berbagi tentang buku yang mereka baca."

Ria dan Budi langsung setuju. Mereka merasa sangat senang bisa berbagi cerita dengan teman-teman mereka. Dalam agama, berbagi pengetahuan adalah amal yang sangat dianjurkan. Dengan berbagi cerita, siswa tidak hanya belajar tentang buku, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai berbagi yang mulia.

Minggu berikutnya, di kelas, setiap siswa mendapatkan giliran untuk berbagi tentang buku yang mereka baca. Ada yang bercerita tentang buku detektif, ada juga yang berbagi tentang kisah pahlawan.

Saat giliran Ria, dia menceritakan petualangan gadis di dalam bukunya. Teman-temannya duduk dengan tenang, tertarik dengan cerita yang dibagikan. Setelah selesai, Budi berkata, "Ria, ceritamu membuatku ingin membaca buku itu!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline