Lihat ke Halaman Asli

Kudeta Turki Edisi Topeng Mas: Geger Kapten Lazaro#1

Diperbarui: 15 Oktober 2016   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumbergambar ilustrasi: wikipedia

Di salah satu ruang utama keministeran Turki. Minister Saul Mahmud, Jendral Muhamad, dan Kapten Lazaro sedang menerima tamu yang sengaja diundang, yakni Ratu Siti Zaleha dari Bidhir, daerah semi otonom bawahan Kerajaan Turki.

Mereka berempat bertemu tanpa ajudan.

“Ahlan-ahlan… Selamat datang, Nona Ratu Siti Zaleha… Silakan, silakan…”.

Basa-basi seperlunya, selesai. Mereka segera terlibat pembicaraan serius.

“Begini, Tuan Jendral, Tuan Kapten dan Nyonya Ratu. Kita sepakat. Atasan kita ya raja Sultan Abdul Aziz, harus kita kudeta. Demi mengubah nasib. Karena nasib kita, selamanya tidak akan berubah. Jika kita sendiri tidak mengubahnya. Dan, … Supaya tidak membuat kisruh sendiri di antara kita, pada akhirnya nanti. Maka detil strategi hingga pembagian hasil, harus kita sepakati terlebih dahulu…”, Minister Saul Mahmud sebagai pihak  yang paling senior dalam umur maupun jabatan saat ini  membuka pembicaraan yang tampak lebih tepat dikatakan sebagai persekongkolan itu.

“Saya sependapat, Tuan Minister”, timpal Jendral Muhamad singkat tegas yang diamini anggukan Kapten Lazaro dan Ratu Siti Zaleha.

“Kalau boleh saya berpendapat…”, imbuh Ratu Siti Zaleha, “Sesuai dengan struktur kita saat ini. Kalau kudeta ini sukses. Maka Tuan Minister Saul Mahmud silakan menjadi raja Turki. Tuan Jendral Muhamad naik menjadi Minister. Tuan Lazaro menjadi Jendral”.

“Dan, … Nyonya Ratu Zaleha menjadi Ratu dari Kerajaan Bidhir yang merdeka. Ya. Bidhir dimerdekakan. Tidak lagi menjadi bawahan Turki. Bagaimana kalau begitu, Tuan-Tuan?”, usul Minister Saul yang juga kembali diamini sahabat sahabatnya, termasuk Ratu Siti Zaleha.

Rupanya mereka tertib administrasi. Kesepakatan kudeta itu dituangkan dalam surat perjanjian yang ditandatangani bersama. Dan, pertemuan penting tersebutpun ditutup.

Begitu Minister Saul Mahmud mengantar para sohib sampai di pintu depan. Plas.  Topeng Mas melompat trengginas masuk lewat jendela. Mengambil surat perjanjian tersebut. Lantas, sekejap mata pula, bablas lewat belakang!

(BERSAMBUNG).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline