Apa yang bisa dipegang dari sosok yang tak memiliki pegangan
beberapa lekat telah keluar cepat.
Huruf tergumpal, sementara jarak diam.
Terkadang waktu membuat sosok ingin mendekap
sementara ruang penuh dan sesak.
Sunyi dan air mata
membuka jendela yang tertutup sekian lama.
Dari dalam nampak tanah lapang kehijauan.
Banyak huruf tersebar,
bersemburat datang silih berganti.
Aku yang melihat, mulai gerakan jemari
sebagai pengikat pada yang tak dikenali
hingga yang kupegang tak terberai lagi dan
itulah peganganku kini sampai nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H