Antara melepas dan melekat
Kawan tidak usah bimbang dengan apa yang sedang kita rasa. Ketika kita melekati seseorang kemelekatan tersebut merupakan sesuatu yang wajar.
mustahil kita hidup sendiri tanpa bergantung kepada sosok yang di lekati
Bagaimana mungkin seseorang mampu melepas, jika tidak pernah merasakan bagaimana sebuah kemelekatan?
Lekat kemudian lepas, begitulah proses berjalanya hidup, sebagaimana naik turunya nafas kita sendiri. Akan tidak berjalan suatu nafas atau proses dalam hidup, jika hanya melepas saja atau hanya tarikan naik saja, begitupun sebaliknya.
Jika seseorang merasakan penderitaan karena suatu perpisahan atau keterlepasan dengan sosok yang dilekati, mungkin itu karena genggaman yang teramat kencang.
Jika kita menyadari bahwa lepas dan lekat adalah proses belajar dalam keseimbangan hidup, tentu kita akan menerimanya dengan lapang dada, sekalipun kemungkinannya ada air mata.
Karena itu konon hidup adalah, belajar dan terus berlatih untuk kita dapat membebaskan diri dari ikatan, yang memenjara ragawi.
Keterlepasan membuat nafas legah, pikiran terbuka, ide mengalir, jiwa cantik dengan wajah sumringah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H