Lihat ke Halaman Asli

Perlukah Adanya Sentra Wisata Kuliner di Surabaya?

Diperbarui: 3 April 2023   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Sentra wisata kuliner yang ada di Surabaya lagi marak diperbincangkan.Sebagian dari mereka adalah pedagang yang terimbas dari penertiban jalan atau yang biasa kita sebut sebagai PKL. Pemindahan tempat berjualan tentu memiliki alasan yang kuat dan demi tatakota terlihat lebih teratur sekaligus rapi.

Pemerintah kota Surabaya sendiri mengakui, jika kuliner adalah salah satu kekuatan atau komoditas pariwisata Surabaya selain shopping (mall), MICE (meeting, incentive, convention, exhibition), golf dan heritage.

Kemudian sebuah bisnis dibangun untuk menghasilkan output, dan memiliki kapasitas untuk menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Namun di sisi lain ada hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis yaitu dampak lingkungan dari bisnis tersebut. Dalam perekonomian modern, setiap aktivitas terkait dengan aktivitas lainnya juga.

Namun banyak mata rantai yang tidak mengikuti mekanisme pasar, sehingga timbul masalah yang berbeda dan berkelanjutan. Hubungan satu aktivitas dengan aktivitas lainnya tidak melalui mekanisme pasar disebut dengan eksternalitas. Eksternalitas inilah yangg perlu menjadi perhatian dan dikaji ulang.

Salah satu tempat sentra wisata kuliner yang terdapat di Surabaya adalah sentra wisata kuliner Bratang Binangun Surabaya tepatnya berlokasi di Jl. Raya Manyar no. 80A, Baratajaya, kec Gubeng, kota Surabaya, Jawa timur.

Fasilitas yang ditawarkan juga cukup lengkap sehingga cocok digunakan untuk tempat berkumpul bersama. Menu yang ditawarkan adalah makanan dan minuman khas Indonesia seperti rawon, tahu campur, soto ayam, nasi goreng, rujak cingur, nasi babat, sate ayam, penyetan, bakso, lontong balap, nasi pecel, soto daging dan aneka minuman dingin, panas serta ada aneka juice buah, dan masih banyak menu lainnya. Makanan dan nimuman yang ditawarkan banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan selain itu harga makanan dan minuman masih terbilang murah dan merakyat.

Sentra wisata kuliner memiliki dampak positif seperti penyerapan tenaga kerja, meningkatnya pendapatan, dan sentra wisata kuliner tersebut mempunyai lokasi yang strategis membuat sentra wisata kuliner Bratang Surabaya dapat menarik lebih banyak konsumen sehingga pendapatan pedagang ikut meningkat.

Eksternalitas negatif yang dulu terjadi pada sentra wisata kuliner Bratang Surabaya adalah kebersihan yang masih kurang terjaga sehingga masih banyak tikus yang berkeliaran, penataan pedagang yang tidak beraturan, dan hal tersebut membuat sentra wisata kuliner Bratang Surabaya tidak memiliki daya tarik.

Akan tetapi sudah berhasil ditangani oleh pengurus. Dengan adanya hal seperti itu merupakan sindiran agar lebih memerhatikan serta mengkaji dampak baik buruknya.

Perlu ditegaskn lagi bahwa eksternalitas ekonomi terhadap pendapatan pedagang di sentra wisata kuliner Bratang Surabaya memiliki dampak negatif, dampak negatif yang pertama adalah pencemaran udara yang disebabkan oleh asap rokok, hal tersebut terbukti karena ada pihak yang dirugikan. Dampak eksternalitas negatif yang kedua adalah tidak tersedianya tempat parkir untuk kendaraan roda empat yang akhirnya membuat konsumen parkir on street sehingga menyebabkan lalu lintas terganggu dan terjadi kemacetan.

Pemerintah perlu menyiapkan beberapa solusi agar masalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline