Lihat ke Halaman Asli

Khodijah

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Mencari Dia

Diperbarui: 13 Oktober 2024   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Meowww...meowwwww
    Suara Lily,  si kucing putih yang sudah cukup lama berjalan tak tau arah ke mana, ia harus merebahkan badannya untuk tidur sejenak. Rintihan hujan dan gemuruh yang saling mengadu di atas sana membuat Lily sesekali terkejut akan besar suara yang diciptakan. Sesekali dia hanya bisa pasrah dengan udara dingin yang semakin menyentuh bulu halusnya yang kini sudah basah oleh hujan. Dari kejauhan, samar-samar ia melihat seekor kucing belang dengan keadaan yang sama dengan dirinya, bingung untuk mencari tempat. Dengan setengah berlari, Lily menghampiri kucing tersebut sembari meng-meow.
"Meow, hei kucing belang ikut aku sini. Kamu mau mandi dengan air hujan ini?"
"Aku tidak tahu harus kemana ...", mengikuti langkah Lily menuju bangunan tinggi yang tidak jauh dari pandangannya.

Sesampainya disana, Lily dan kucing belang itu mengibaskan badan dan duduk berdampingan dengan menatap satu sama lain.
"Matamu unik sekali, kucing putih", menatap dengan tatapan kagum.
"Makasih," ucap Lily dengan nada dingin. Kucing belang itupun merasa hawa bangunan tinggi semakin dingin. Membuatnya langsung mencari tempat yang tidak terjangkau angin dari dinginnya hujan. Mulai memutar posisi untuk tidur dan menutup mata, melepas kelelahan di hari yang panjang ini.

Lily yang melihat hal tersebut ikut mencari tempat yang nyaman, di seberang kucing belang. Namun, sebelum Lily menutup mata sepenuhnya, ia menyadari kucing belang itu terkena semilir angin hujan dari lubang kecil di dinding bangunan tinggi. Lily melihat kayu kecil yang sekiranya dapat menutupi lubang tersebut, ia pun langsung menutupi lubangnya dan memposisikan diri di samping kucing belang yang sudah terlelap, menidurkan diri dengan kepala yang saling berhadap-hadapan dengan si kucing belang dan lekas menutup mata untuk tidur.
Menjelang pagi, kucing belang terbangun akibat silaunya sinar matahari dari lubang-lubang kecil yang sempat ditutupi kayu. Kucing belang itu sadar akan tindakan Lily, membuatnya tersenyum hangat dan kembali tidur dengan Lily yang juga masih terlelap.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline