Film romantis adaptasi dari karya sang puitis terkenal Pidi Baiq berhasil mencuri perhatian netizen. Film berlatar belakang tahun 1998 ini disutradarai oleh Kuntz Agus.
Film ini berpusat pada Sadali (Ajil Ditto) yang sedang dalam pencarian jati diri dan cintanya. Sadali adalah seorang pemuda Bukittinggi yang merantau ke Yogyakarta untuk mengejar mimpinya sebagai seorang pelukis. Namun, di tengah-tengah perjalanan hidupnya ia bertemu Mera (Adinia Wirasti) seorang wanita dewasa dan sudah memiliki anak satu yang berhasil membuat Sadali (Ajil Ditto) bingung antara harus memilih Arnaza (Hanggini) tunangannya atau Mera.
Meskipun film ini adalah film cinta segitiga yang sangat klise, tapi tetap menggugah gairah penonton karena perbedaan usia yang ditonjolkan antara Sadali dan Mera.
Dalam film ini menjelaskan lika-liku Sadali untuk meraih hati Mera. Namun, penonton bukannya ikut terbawa suasana yang manis tapi justru tegang dan geregetan. Keputusan Sadali untuk menggantung Arnaza menghasilkan komentar-komentar yang penuh emosi dari penonton.
Penulis naskah Titien Watimena sukses mengubah puisi-puisi Pidi Baiq menjadi film yang manis meskipun dengan tema cinta yang melampaui batasan usia. Dengan soundtrack pop modern yang sudah tidak asing di telinga penonton ikut mendukung asmosfer romantis yang ringan namun berkesan.
Tidak menyangka film 'Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu' memiliki banyak hal menarik, mulai dari plot yang mengangkat perbedaan usia yang sangat jarang ada di film romantis Indonesia. Soundtrack yang selaras dengan skenarionya. Dan para pemain yang totalitas menjadi alasan mengapa film ini sangat di rekomendasikan.
Kalau kamu suka film romansa atau tulisan-tulisan Pidi Baiq dengan ciri khas nya. 'Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu' adalah film yang sangat cocok untuk kamu tonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H