Lihat ke Halaman Asli

Zulkarnain ElMadury

Lahir di Sumenep Madura

Para Imam Empat Mazhab: Kedudukan dan Keunggulan Keilmuanya dalam Menghafal Hadis

Diperbarui: 1 November 2024   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 By Zulkarnain Elmadury 

Dalam sejarah Islam, dikenal empat imam besar yang menjadi pendiri mazhab-mazhab fikih yang hingga kini diikuti oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Mereka adalah Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal. Setiap imam memiliki kedudukan yang mulia dan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu fikih serta penghafalan hadis. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing imam, termasuk riwayat kelahiran dan kematian mereka, serta jumlah hafalan hadis yang mereka miliki.

 1. Imam Abu Hanifah (80-150 H)

Nama Lengkap: An-Nu'man bin Tsabit bin Zautha, lebih dikenal dengan nama Abu Hanifah.

 Kelahiran dan Kematian: Lahir di Kufah pada tahun 80 H dan wafat pada tahun 150 H.

 Kedudukan dan Keilmuannya: Imam Abu Hanifah dikenal sebagai imam pertama dari empat mazhab besar, yaitu Mazhab Hanafi. Beliau memiliki kedalaman ilmu dalam bidang fikih dan logika. Metode ijtihadnya terkenal menggunakan analogi (qiyas) dan istihsan, sebuah metode yang berlandaskan pada kemaslahatan.

 Hafalan Hadis : Imam Abu Hanifah bukanlah seorang muhaddits yang menekuni hadis sebagaimana Imam Ahmad, tetapi beliau tetap menghafal banyak hadis dan sering meriwayatkannya dalam pembahasan fikih. Beliau diakui menghafal sekitar 300 hingga 500 hadis yang shahih, yang digunakan sebagai landasan dalam metodologi mazhabnya.

 2. Imam Malik bin Anas (93-179 H)

Nama Lengkap: Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir al-Ashbahi.

 Kelahiran dan Kematian: Lahir di Madinah pada tahun 93 H dan wafat pada tahun 179 H.

Kedudukan dan Keilmuannya : Imam Malik adalah pendiri Mazhab Maliki dan merupakan imam yang sangat dihormati di Madinah. Beliau dikenal dengan karya monumental Al-Muwaththa', salah satu kitab hadis dan fikih yang menjadi referensi utama. Mazhabnya memiliki landasan kuat pada amalan penduduk Madinah yang dianggap sebagai penerus praktik sahabat dan tabi'in.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline