Pendidikan, adalah sebuah hal yang sangat penting bagi anak bangsa di dunia. Namun, apa jadinya apabila pendidikan di Indonesia akibat dari adanya pandemi ini mengakibatkan pembelajaran harus “dirumahkan”?.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membuat suatu terobosan baru melalui program Kampus Mengajar yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia dengan berbagai jurusan, dengan kata lain ‘tidak harus linear dari jurusan Pendidikan’.
Tujuan awal dari adanya program ini adalah untuk membantu dunia pendidikan di Indonesia yang sedang mengalami krisis akibat pandemic Covid-19. Uniknya, sasaran dari program ini adalah kepada SD di daerah 3T atau yang memiliki nilai akreditasi rendah.
Perjuangan anak-anak bangsa di Indonesia sangat gigih meskipun dalam keadaan krisis saat ini. Bagaimana tidak, salah satu sekolah di SD yang terdapat di daerah 3T di Desa Sidogedungbatu Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Kabupaten Gresik tetap melaksanakan pembelajaran meskipun secara daring.
Namun, pembelajaran dapat juga menggunakan metode Blended Learning mengingat dengan segala keterbatasan akses internet yang sulit untuk dijangkau, pengetahuan tentang teknologi terbatas, bahkan pengawasan orang tua terhadap kualitas belajar anak selama pembelajaran online, guru-guru dan murid-murid di SDN 353 Gresik masih berupaya untuk melaksanakan pembelajaran dengan semangat.
Kedatangan Mahasiswa FISIP UNEJ dan timnya melalui Program Kampus Mengajar pada bulan Maret 2021 yang lalu membawa secercah harapan untuk perubahan terhadap pendidikan di SDN 353 Gresik.
Kepala Sekolah SDN 353 Gresik menuturkan bahwa program Kampus Mengajar dengan mendatangkan mahasiswa sangatlah membantu guru-guru di sekolah dalam melakukan pembelajaran kepada murid-murid di sekolah.
Dengan begitu guruguru dapat melek teknologi dan mempunyai ide baru dalam melakukan pembelajaran online kepada anak-anak agar tidak bosan.
Salah satu mahasiswa FISIP UNEJ yang melakukan tugas di sana mengatakan bahwa terlibat dalam proses perubahan pendidikan membuatnaya bersyukur.
Bermain dan belajar langsung bersama anak-anak di sekolah yang berada di daerah 3T membuat dirinya mengerti bagaimana pendidikan saat ini yang sebenarnya, lingkungan sosial dan juga kehidupan budaya di daerah tersebut.
Meskipun latar belakang pendidikannya tidak dari jurusan guru, mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP UNEJ ini mengaku berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memberikan yang terbaik dalam pembelajaran murid-murid di sekolah.
Berharap kolaborasi pengetahuan di jurusan kuliahnya dan jurusan keguruan yang berasal dari rekan se-timnya dapat membuat perubahan yang signifikan terhadap SDN 353 Gresik.
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam melakukan dan membantu pembelajaran dari program Kampus Mengajar untuk sekolah, di antaranya adalah sosialisasi Bersama guru-guru SDN 353 Gresik terkait media pembelajaran berbasis IT, pembelajaran di kelas, pembelajaran online melalui beberapa media, senam, outbond, dan diakhiri dengan acara perpisahan Tim Kampus Mengajar dengan pihak sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H