RahibTampati dalam opininya yang berjudul “Black Campaign Atau Tipu Daya Politik Calon Gubernur Jakarta!” yang dipublish diwebsite ini pada 27 Juli 2012, menulis, “Politik adalah tipu daya, sebagaimana perang, politik juga memerlukan strategi terpenting dalam memenangkan perang, yaitu strategi tipu daya. Apa itu tipu daya, tipu daya adalah pengelabuan, penyesatan, pemalsuan atau pengalihan. Tipu daya dalam politik adalah membuat seolah – olah dirinya atau lawan politiknya menjadi korban dari strategi pencitraan, cara ini dipakai untuk merancang, membuat, dan mensetting sebuatimage–imagetertentu dengan tujuan di atas dan memanagenya begitu indah dan menarik”.
Setelah membaca penggalan dari Opini Rahib Tampati, Saya langsung teringat kelakar teman Saya yang menyatakan bahwa politik itu sama dengan setan yang selalu melakukan tipu daya dengan berbagai cara.
“Setan”, katanya lagi, melakukan tipu daya tanpa mengenal waktu. Pada saat manusia tidur pun, setan menggoda manusia dengan cara membuat mimpi. Setelah manusia terjaga dari tidurnya, mimpi-mimpi buruk itupun dikaitkan dengan togel atau nomor Siji untuk meraih keberuntungan. Setan menggiring manusia untuk menggantungkan harapan pada mimpi. Semakin digiring, semakin harapan itu berada pada posisi yang lebih tinggi dan menyesatkan. Itulah setan yang selalu menyesatkan hati dan pikiran manusia dengan segala tipu dayanya.
Saya teringat pesta politik Pilwako Tanjungpinang beberapa waktu yang lalu. Betapa, politik tidak menghiraukan batas waktu. Ketika Penyelenggara Pemilu (KPU dan Panwaslu) menghendaki agar kandidat dan Timsesnya berhenti melakukan tindakan politik (sosialisasi maupun Kampanye politik) pada masa tenang, tetapi politik masih terus bergerak. Bahkan disaat KPU, Panwaslu, Kandidat dan calon pemilih tidur. Tak bisa lewat mimpi, politik pun bergerak lewat jejaring sosial bernama facebook. Caranya dengan menulis kata-kata yang kurang senonoh (pantas) dan saling menyerang antar pendukung kandidat. Semua yang mereka lakukan, menurut mereka atas nama kebenaran. Ya, itulah politik yang secara teoritis baik, tetapi dalam prakteknya menyimpang. Itulah politik dalam realitas terkini yang Saya cermati.
Jadi, bila memang politik adalah tipu daya dan tipu daya itu adalah setan, maka pertanyaannya, apakah setan juga punya parta politik ? Atau dengan pertanyaan lain, partainya setan apa namanya ?
Pertanyaan diatas, sebenarnya sudah tersirat dalam benak Saya ketika mendengarkan takbir di hari raya Qurban (Idul Adha) yang lalu. Kebetulan saja, hari itu bertepatan dengan hari liburnya masa kampanye kandidat Pilwako Tanjungpinang.
Dalam kenyataannya, walaupun hari libur dari aktivitas Kampanye politik, proses pencitraan politik di facebook tidak ikut libur. Kampanye hitam melalui facebook masih terus berlangsung. Bahkan ada yang mengaitkan dengan makna pentingnya berqurban untuk meraih kemenangan. Yel yel untuk mendukung kandidat, datang sahut menyahut. Seperti takbir saja.
Dari takbir, “…Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa. Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal - kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah. Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd”, telah menyentuh hati dan pikiran Saya untuk mencari tahu maknanya.
Kemudian Saya pun menemukannya. Berikut terjemahannya. “…Allah maha besar dengan segala kebesaran, Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah”.
Ya, sesungguhnya Allah yang maha menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Sementara, bila dibandingkan dengan janji-jani politik manusia, janji Allah tidak akan pernah meleset sedikitpun. Sedangkan manusia tidak selalu bisa menepati janji. Jangankan hanya seorang Walikota, Presiden saja bisa lalai dari janji-janji politiknya.
Salah satu penyebabnya, karena politik setan masih terus mempengaruhi kehidupan manusia. Sepanjang setan masih ada, dan selagi manusia itu sendiri tidak taat kepada perintah Allah, maka politik setan, dengan tipu dayanya akan berusaha melakukan koalisi. Politik setan akan mengajak manusia bersama-sama dengannya menuju puncak kemenangan dan kejayaan di akhir zaman. Tempat tertinggi dalam pemerintahan/kerajaan setan. Yaitu, Neraka Jahanam.
Tidak saja melakukan koalisi dan berkejasama dengan manusia dibidang politik, setan juga bisa berkerjasama dibidang lainnya. Jangan heran bila proyek pengadaan Al Quran juga terindikasi korupsi. Itulah setan, yang tanpa sedetikpun kapok mengajak manusia masuk kedalam golongan orang kafir, munafiq dan musyrik.
Politik setan, dengan system kampanye yang rapi, akan berusaha mengajak semua orang untuk masuk neraka. Setan tak mau ambil puing dengan profesi seseorang. Mau RT atau Presiden, asalkan mereka tidak beriman kepada Allah. Itulah politik setan, dalam memperbanyak jumlah orang kafir, munafiq dan musyrik dalam pemerintahan dan kekuasaannya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Partai memiliki makna perkumpulan (segolongan orang) yang seasas, sehaluan, dan setujuan (terutama di bidang politik). Sehingga menurut hemat Saya, kalau begitu, setan juga punya partai bukan ?
Sebut saja Partai Kafir, Partai Munafik dan Partai Musyrik. Partai bentukan setan itu khusus diperuntukan bagi orang-orang yang tidak mengakui kebesaran Allah. Orang yang sedikit memuji kebesaran Allah tetapi lebih banyak memuji kebesaran makhlukNya. Orang yang lebih meyakini kesucian makhlukNya daripada kesucian Allah yang maha suci sepanjang pagi dan sore. Orang yang meyakini adanya kekuasaan diatas kekuasan Allah, orang yang tidak menyembah selain kepada-Nya dan tidak memurnikan agama Islam dan orang yang mempermainkan agama Islam demi kepentingan politik setan.
Partainya Setan Partainya setan adalah perkumpulan setan dan segolongan orang yang seasas, sehaluan dengan setan, yang dibentuk untuk tujuan menyesatkan kehidupan dunia umat manusia dan sebagai penghuni neraka. Caranya dengan melakukan tipu daya disetiap waktu. Jangankan pada masa Kampanye politik manusia, pada saat seseorang tengah sesak nafas dan nazak (sakaratul maut) pun, setan tidak mau absen. Inilah Partainya setan dalam pandangan saya, antara lain : Partai Musrik, yaitu perkumpulan setan dan segolongan orang yang seasas, sehaluan, dan setujuan dengan setan, yang mempersekutukan atau membuat tandingan hukumatau ajaran lain selain dari ajaran/hukum Allah. Partai Kafir, yaitu perkumpulan setan dan segolongan orang yang seasas, sehaluan, dan setujuan dengan setan, melakukan tipu daya, menyembunyikan/mengingkari kebenaran atau nikmat Allah. Partai Munafik, yaitu perkumpulan setan dan segolongan orang yang seasas, sehaluan, dan setujuan dengan setan, yang melakukan cara berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya. Atau segolongan orang yang tidak beriman namun berpura-pura beriman. Agar tulisan ini tidak diterjemahkan sebagai salah satu bentuk Kampanye setan kepada segolongan oang, Saya berusaha menyampaikan makna musrik, kafir dan munafik dalam pandangan Islam yang disadur dari berbagai sumber dan referensi. Musyrikadalah sebutan bagi orangyang melakukan dosa syirik. Syirik adalah akhlak yang melampaui batas aturan dan bertentangan dengan prinsip tauhidyaitu dengan mengabdi, tunduk, taat secara sadar dan sukarela pada sesuatu ajaran / perintah selain dari ajaran Allah. Dalam Islam, syirik adalah dosayang tak bisa diampuni kecuali dengan pertobatan dan meninggalkan kemusyrikan sejauh-jauhnya. Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan mengikuti ajaran-ajaran selain ajaran Allah secara sadar dan sukarela (membenarkan ajaran syirik dalam qalbu, menjalankannya dalam tindakan dan berusaha menegakkan atau menjaga ajaran syirik tersebut). Kemusyrikan secara sosial/komunal (jama'ah atau bangsa) dijelaskan pada surat Ar-Rum/Roma 31-32: “Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah yaitu orang-orang yang memecah-belah din mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. Kāfir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar, menolak atau menutup. Menurut syariat Islam, manusia kāfir terdiri dari beberapa makna, yaitu: Orang yang tidak mau membaca syahadat, Orang Islam yang tidak mau salat, Orang Islam yang tidak mau puasa, Orang Islam yang tidak mau berzakat. Ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang Kafir antara lain : 1.“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. (Al-Baqarah ayat 6) 2.“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani (kuffar). (Al-Hadid 20) Berikut ini adalah ayat berkaitan dengan munafik. “Apabila orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: Kami mengakui bahawa sesungguhnya engkau sebenar-benarnya Rasul Allah. Dan Allah sememangnya mengetahui bahawa engkau ialah Rasul-Nya, serta Allah menyaksikan bahawa sesungguhnya pengakuan mereka adalah dusta. Mereka menjadikan sumpah sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka kerjakan. Yang demikian kerana mereka mengaku beriman kemudian mereka menjadi kafir, maka dimeteraikan atas hati mereka; lalu mereka tidak dapat memahami” (Al Munafiquun:1-3).
Agar partai politik tidak diartikan seram, berikut Saya sampaikan juga partai politik dalam arti yang sebenarnya. Bahwa Partai politik berarti organisasi politikyang menjalani ideologitertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Dengan kata lain partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik.
Partai politik bercirikan mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik.
Dalam rangka memahami Partai Politik sebagai salah satu komponen Infra Struktur Politik dalam negara, berikut beberapa pengertian mengenai Partai Politik, yakni :
1.Sigmund Neumann: Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis Politik yang berusaha untuk menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
2.Miriam Budiardjo: Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya), dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
Nah, sekarang terpulang kepada Anda yang menilainya. Sesungguhnya kebenaran itu hanya pada Allah. Untuk itu, atas ketidakpuasannya terhadap opini ini, Saya mohon maaf dan mohon disempurnakan.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_politik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H