Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Desember

Diperbarui: 19 Juni 2020   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di suatu sore di awal bulan Desember.
hujan nampak mengguyur tanah 

yang mulai mengering akibat kemarau yang panjang
pepohonan mulai bergembira
hewan hewan mulai menari dan manusia yang mulai memadukasih.
Di balik jendela aku mengamati kota yang tampak terhenti.
orang orang sibuk mencari tempat berteduh dan kendaraan mengantri di jalan jalan kota.
ricuh gemurau suara kota seketika tergantikan oleh melodi yang di mainkan oleh hujan
suaranya lembut dan syahdu.
Aku beranjak menuju dapur menyeduh kopi lalu menikmati nya di ruang tamu.
di temani dengan alunan musik classik sembari menunggu datangnya kabar baik itu.
Mungkin kabar baik ku sedang berteduh di emperan toko dekat sini atau mungkin sedang dalam perjalanan menuju kesini.

Hujan yang turun kini mulai mereda,
telah ku habiskan beberapa cerutu dan beberapa cangkir kopi.
akan tetapi kabar baik ku tak kunjung sampai
apakah surat ku itu tak sampai kepadanya seminggu yang lalu?
malam telah tiba
ku tetap sabar menunggu kabar baik ku itu
berharap ia tak kan mengecewakanku
Aku terus menunggu hingga aku tertidur pulas dalam harapan dan memulai hari baru dengan kekecewaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline