Lihat ke Halaman Asli

Khaylila Pamungkas

Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya

Self Harm: Cara yang Salah untuk Mengatasi Rasa Sakit Emosional

Diperbarui: 10 Desember 2023   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengungkapkan rasa sakit emosional dapat menjadi hal yang sulit atau bahkan membebani bagi banyak orang. Ketika kata-kata tidak lagi cukup, melukai diri sendiri dapat berfungsi sebagai pelampiasan yang efektif. Melukai diri sendiri secara fisik atau yang biasa disebut self-harm adalah salah satu bentuk rasa putus asa seseorang untuk menunjukkan penderitaan mendalam yang tidak dapat diungkapkan kepada orang lain. Namun, apakah self-harm dapat dijadikan solusi untuk mengatasi rasa sakit emosional?

Apa Itu Self-harm?
Menyakiti diri sendiri atau yang biasa disebut self-harm dapat didefinisikan sebagai tindakan yang disengaja untuk menghancurkan jaringan tubuh, terlepas dari niat untuk bunuh diri. Self-harm merupakan masalah klinis yang parah pada remaja dan orang dewasa, tindakan menyakiti diri sendiri biasanya dilakukan dalam bentuk memotong, mencakar, atau membakar jaringan tubuh, serta membenturkan atau meninju benda-benda hingga memar atau berdarah.  Self-harm sendiri ada yang bersifat Non-suicidal Self Injury (NSSI) dan bersifat Suicidal Attempt.

Tanda-Tanda Orang Yang Melakukan Self-Harm
1. Luka Yang Tidak Wajar
Luka sayatan, lebam, atau luka bakar yang tidak dapat dijelaskan secara wajar dapat menjadi indikasi seseorang mungkin melakukan self-harm. Luka ini biasanya terdapat pada lengan, paha, perut, atau bagian bagian tubuh yang mudah ditutupi oleh pakaian.

2. Menutup Diri
Penarikan diri secara tiba-tiba dari kegiatan sosial, teman, dan keluarga dapat menandakan seseorang mengalami tekanan emosional. Individu yang melakukan self-harm seringkali mengisolasi diri mereka sendiri untuk menyembunyikan perilaku mereka dan menghindari situasi di mana luka mereka dapat terlihat.

3. Perubahan Suasana Hati dan Perilaku
 Perubahan mood mendadak atau mood swing, terutama yang memperlihatkan ekspresi kemarahan, sedih, atau jengkel dapat menandakan adanya tekanan emosional yang mendasari perbuatan self-harm. Selain itu, ekspresi yang menunjukkan perasaan putus asa, tidak berharga, atau diliputi emosi secara verbal juga dapat mengindikasikan perlunya intervensi dan dukungan segera.

4. Perubahan Pola Makan Atau Tidur
Gangguan atau perubahan dalam pola makan atau tidur dapat dikaitkan dengan tekanan emosional dan dapat menjadi petunjuk tambahan bagi seseorang yang melakukan self-harm.

Mengapa Orang Melakukan Self-Harm?
Alasan paling umum mengapa orang melukai diri sendiri adalah untuk meredakan rasa sakit emosional. Dapat dikatakan, self-harm adalah cara untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan secara emosional. Kegiatan melukai diri sendiri ini seringkali dijadikan sebagai mekanisme coping bagi orang yang sedang merasakan tekanan  emosional, misalnya trauma, gangguan kecemasan, depresi atau gangguan emosional lainnya.

Rasa sakit fisik yang dialami saat melukai diri sendiri dapat memicu pelepasan endorfin, penghilang rasa sakit alami tubuh. Hal ini menciptakan situasi paradoksal di mana individu dapat merasakan kelegaan sesaat dari rasa sakit emosional mereka melalui rasa sakit fisik. Namun, penting untuk diketahui bahwa kelegaan ini bersifat sementara dan tidak mengatasi sumber tekanan emosional yang sebenarnya.

Ada beberapa alasan lain mengapa orang melukai diri sendiri, dikutip dari jurnal “Non-suicidal reasons for self-harm: A systematic review of self-reported accounts”, beberapa alasan tambahan mengapa orang melakukan self-harm antara lain:

1. Cara Untuk Menghukum Diri
Alasan lain mengapa orang melakukan self-harm adalah sebagai cara untuk menghukum diri sendiri karena merasa bersalah, malu, atau keyakinan bahwa mereka pantas mendapatkan rasa sakit fisik sebagai bentuk hukuman atas perasaan negatif.

2. Mengatasi Rasa Ingin Bunuh Diri
Beberapa orang melakukan self-harm untuk menjauhkan diri dari keinginan bunuh diri. Self-harm biasanya dilakukan sebagai bentuk pengalihan perhatian secara langsung dari pikiran untuk mengakhiri hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline