Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Khasby Niam

Politeknik Astra

Pemanfaatan Teknologi Internet of Things dalam Budidaya Ikan

Diperbarui: 9 Juli 2024   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dengan kekayaan hayati yang melimpah, Indonesia menawarkan banyak kesempatan untuk mengoptimalkan sumber daya alamnya. Budidaya ikan adalah salah satu peluang yang menonjol. Banyak masyarakat di Indonesia telah lama bergantung pada ekonomi peternakan ikan. Namun, perubahan cuaca, kualitas udara, dan masalah pakan seringkali menjadi hambatan besar bagi peternak. Di sinilah teknologi Internet of Things ( IoT ) muncul sebagai solusi kreatif.

Mengapa budidaya ikan sangat penting ?
Meningkatkan produktivitas sumber daya ikan, meningkatkan akses konsumen terhadap ikan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat adalah tujuan utama budidaya ikan. Lele, patin, ikan mas, gurami, bawal, dan nila adalah beberapa jenis ikan yang banyak dibudidayakan.

Peternak ikan Indonesia biasanya menghadapi berbagai masalah. Suhu dan kualitas udara dapat berubah karena cuaca ekstrem, yang dapat membahayakan kesehatan ikan. Selain itu, pakan ikan yang tidak tepat dapat menghambat pertumbuhan ikan dan meningkatkan biaya operasional. Teknologi Internet of Things dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini. 

IoT: Solusi Cerdas untuk Budidaya Ikan

Teknologi Internet of Things memungkinkan peternak memantau dan mengelola kolam ikan mereka secara real-time. Beberapa komponen utama sistem IoT untuk budidaya ikan meliputi:

  • NodeMCU: Mikrokontroler yang dilengkapi dengan modul WiFi untuk koneksi internet.
  • Relay: Komponen untuk mengontrol aliran listrik dengan aman.
  • Sensor Suhu DS18B20: Sensor digital untuk mengukur suhu air dengan akurasi tinggi.
  • Sensor pH: Alat untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan air.
  • Sensor Ultrasonik: Sensor untuk mengukur kedalaman air dan mendeteksi keberadaan ikan.
  • Website dan Database: Platform untuk menyimpan dan mengelola data dari sensor.
  • ThinkESP: Library untuk menghubungkan perangkat IoT ke platform cloud.

Implementasi dan Cara Kerja Sistem IoT

Dalam budidaya ikan, IoT memerlukan sensor yang dipasang di kolam ikan untuk memantau kondisi air secara real-time. Untuk mengirim dan menerima data, NodeMCU dan relay disambungkan ke jaringan WiFi. Program diunggah ke NodeMCU untuk mengatur pengumpulan dan pengiriman data dari sensor. Setelah data dari sensor disimpan di database melalui situs web, peternak dapat memantau keadaan kolam ikan dan menerima peringatan jika ada perubahan yang perlu dilakukan.

Manfaat Penggunaan Internet of Things dalam Budidaya Ikan

Ada banyak keuntungan dari penggunaan Internet of Things dalam budidaya ikan, di antaranya:
Efisiensi Operasional: Pemantauan real-time untuk mengurangi jumlah karyawan yang diperlukan dan biaya operasional.
Peningkatan Kualitas Ikan: Kesehatan ikan dan hasil panen ditingkatkan dengan memantau suhu, pH, dan kualitas air secara benar.
Pengurangan Risiko: Peternak dapat mengurangi risiko kematian ikan dengan cepat menanggapi perubahan kondisi yang merugikan.
Data untuk Analisis: Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk analisis tambahan, yang akan membantu peternak membuat pilihan yang lebih baik berdasarkan data.

 Kesimpulannya teknologi Internet of Things merevolusi industri budidaya ikan di Indonesia. Produksi budidaya ikan dapat meningkat secara signifikan dengan pemantauan dan pengelolaan kolam ikan yang lebih baik. Penggunaan IoT tidak hanya menghemat energi dan uang, tetapi juga meningkatkan kesehatan peternak ikan dan masyarakat secara keseluruhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline