Lihat ke Halaman Asli

Sang "Raja" Bertemu "Putri Salju" di Hari Raya

Diperbarui: 15 Mei 2020   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Youtube.com/Channel: CR COOK

Tidak disangka akan terjadi suatu pertemuan antara seorang raja tampan dan sosok putri di hari raya. Pertemuan itu, membawa kegembiraan bagi seluruh penjuru kota. Karena sang raja, bertemu dengan pujaan hatinya tepat di hari haya.

Raja yang dimaksud di atas adalah kemenangan kaum muslim setelah melewati 30 hari di bulan Ramadan. Dari mereka ada yang gagal di pertengahan bulan, bahkan ada juga tergoda di awal bulan.

Ternyata, menjadi sosok raja duduk di sebuah singgasana kemenangan tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dilewati, dari mulai menahan diri, bahkan melawan diri untuk meninggalkan semua kemaksiatan.

Allah ketika itu, membuka sayembara 30 hari bagi kaum muslimin, dengan hadiah singgasana terhormat. Memang tidak terlihat. Tetapi, kehormatan tersebut sangat tampak pada saat kumandang lafadz ini terdengar, “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lailaha Ilallahu Wallahu Akbar. Allahu Akbar wa lillahilham.”

Tidak semua lolos ujian. Tergoda oleh gawai, maen game, dan sebatang rokok. Jangan, salah. Biar pun demikian, banyak juga kaum muslim berhasil melewati sayembara tahuanan ini yang diselenggarakan hanya dalam kurun waktu 30 hari, tidak lebih.

Bagi pemenang; Allah janjikan perlindungan dari api neraka, memberikannya syafa’at, mendapatkan pengampunan dosa, mendapatkan pahala dan ganjaran tak terhingga.

Ditambahkan Allah memberikan hadiah spesial di malam lailatul qadar, dikenal dengan malam seribu bulan. Seperti dalam firman-Nya;

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemulian itu? Malam kemulian itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan. Malam itu, (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (al-Qadr: 1-5)

Bagi sang raja, malam itu adalah malam berjuta keberkahan, malam segudang kesejahteraan, malam penuh ampunan, dan malam penuh dengan kebaikan. Karena saat itu, para malaikat berbondong-bondong turun ke bumi dengan izin Allah.

Maka, patut kiranya sang pemenang diberikan gelar raja, duduk di singgasana, dan merayakan kemenangan. Dan sang raja tersipu malu saat bertemu dengan putri di hari raya. Orang-orang di seluruh kota menyebutnya “Putri Salju,” karena kelembutan sikap, dan senyuman manisnya sangat mempesona di hari raya. Dan sang raja lebih memilih “Putri Salju” dari pada tawaran-tawaran manis lainnya. Pilihan tepat kue lebaran, ya Putri Salju.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline