Lihat ke Halaman Asli

Surau: Tempat Kembali dan Terlahirnya Orang-orang Hebat

Diperbarui: 30 April 2020   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photografer: Ummul Faradhillah

Tidak ada tempat kembali terbaik terkecuali masjid. Sesibuk apa pun diri kita sebagai manusia, jangan lupa, bahwa rumah terbaik untuk kembali adalah masjid. Mari kita renungkan bersama lewat lirik yang dipersembahkan Pondok Modern Darussalam Gontor, untuk bersikap di tengah wabah covid-19.

Lihat selengkapnya:


Renungan dari lirik di atas mengingatkan pada diri manusia untuk tidak lupa terhadap Allah Sang Maha Pencipta, yaitu anjuran untuk segera kembali setalah banyaknya dosa yang telah diperbuat.

"Kembalilah wahai manusia, tundukkan wajahmu pada yang Maha Kuasa, tengadahkan tanganmu dan mulailah berdoa, niscaya nikmat-Nya selalu kan turun selamanya," begitu kiranya Reff lagu Kembalilah.

Sama halnya dengan kisah di Masjid al-Jami', Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 7 Putri, di sana tempat kembali terbaik yang pernah aku injakkan. Selain banyaknya singgahan di masjid-masjid sekitar Riau, hanya masjid al-Jami' menjadi titik goresan kisah bagiku.

Aku menggambarkan seseorang kembali ke masjid ini laksana bayi mungil, baru terlahir di dunia. Ia akan kembali suci setelah bersujud merendahkan diri di hadapan-Nya. Bersujudlah, ampunan Allah teramat besar.

Banyak kegiatan-kegiatan yang pernah aku lakukan untuk tetap kembali pada jalan-Nya. Selain menjadi sorang makmum, aku juga pernah menjadi imam shalat, bilal, khotib jum'at, dan mengajar anak-anak TPA.

Semua terangkum dalam kisah perjalananku menuju jalan yang diridhoi Allah. Sesekali pernah berbuat salah, kemudian kembali dengan segera. Tidak bosan untuk selalu meminta ampunan, taubat.

Makmum

Kisah menjadi makmun. Seorang makmum, wajib mengikuti imam. Apabila imam bersujud, makmum pun serupa, ikut bersujud. Namun, faktanya tidak semua makmum bisa mengkondisikan seperti ini. Biasanya, karena perbedaan sudut pandang madzhab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline