Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Khasba

Buruh yang terus menulis

Epul Berto: Lagunya Lebih Enak daripada Iwan Fals

Diperbarui: 8 Februari 2021   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

'Kemanusiaan terletak diantara berpikir dan bertindak'.

-Epul Berto-


Februari, jangan lebih buruk ya. Februari yang lebih baik ya. Sudah senin aja teman-teman. Kemanusiaan jangan lebih buruk ya. Kemanusiaan yang lebih baik ya. Ada yang lebih menyakitkan dari pada lost contact, yaitu lost respect. Dia tau, namun dia gak peduli.

Teruntuk kalian yang tidak Sengaja membaca ini. Ketika sudah 25 tahun+. Sebuah perjalan panjang menuju 25 tahun. Dengan segala skenario semesta yang sudah di gariskan. Suka tidak suka, harus di jalani.

Usia adalah keputusan  hal-hal serius dengan perjalanan yang warna-warni. Seperti memantaskan diri di kelas sosial misalnya. Usia muda merupakan usia keemasan bagi musikus muda asal pantura cirebon. Ia berjalan kesana-kemari dan terus berjuang di dunia permusikan.

Sudah nggak mau kebanyakan Baper kenapa teman dan sahaba berkurang. Sudah tidak mau terlalu dalam masuk Ke dalam dunia tipu-tipu. Penuh dengan drama tapi miskin karya. Realistis aja, nggak perlu repot-repot lagi nyari teman-teman yang mendadak menghilang. Mulai dari polemik kumpul-kumpul. Uruapan sudah mulai banyak yang harus di selesei kan.

Tidak perlu lagi pura-pura baik agar disenangi banyak orang. Tak perlu pusing harus menjaga perasaan orang lain. Baik karena ingin baik. Wajar pun kalo sesekali susah ngomong.

Sudah nggak mau kebanyakan baper karena nggak diajak kumpul. Nggak dimasukin group media sosial. Nggak mau di bebanin pikiran karena orang-orang tidak menerima. Bahkan, ketika ada maunya saja.

"Aku tidakmau lagi ngebanding-bandingin hidup dengan orang lain. Karena setiap orang punya jalan ceritanya masing-masing. Aku berkarya saja lewat musik." Kata epul saat ngobrol di sudut pantura.

Berada diusia yang dibilang tidak mudah lagi. Usia 25 tahun keatas menegaskan epul lebih bisa menjadi diri sendiri. Menjadi lebih baik dari pada yang sudah di jalani di waktu kemarin. Dengan pencapaian baru dimasa yang akan sayang, eh datang. Waktunya hidup berkualitas, Dengan semesta yang lebih berkualitas.

Udah senin lagi, waktu terasa lebih Pendek. Entah apa sebenernya yang dekat dengan jalan hidup kita. Lagu-lagu epul terasa seperti vaksin di tengah covid-19. Bukan saja menghibur, tetapi langsung mewakili situasi anak muda di pantura khususnya cirebon. Sepertinya epul bakal jadi seniman besar. Lagunya lebih enak dari pada Iwan fals.

Yang merasa dunia tidak adil siapa? Masalah kecil bisa di besar-besarin. Masalah sebentar bisa di bikin sampai injury time. Saling menyalahkan dan berujung pada tindak non-kemanusiaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline