Lihat ke Halaman Asli

Kepemimpinan di Era Modern (Kepemimpinan dalam islam)

Diperbarui: 7 November 2015   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para ilmuwan yang menekuni masalah kepemimpinan telah melakukan banyak penelitian tentang berbagai segi kepemimpinan. Berbagai hasil penelitian tersebut telah memungkinkan masyarakat modern memiliki berbagai acuan ilmiah yang secara teori memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam kehidupan organisasi, baik di bidang kenegaraan, politik, ekonomi, bahkan juga di bidang agama. Pendeknya, gambaran yang semakin jelas tetang esensi kepemimpinan untuk semua jenis organisasi terlepas dari tujuannya, bentuk, sifat dan besar kecilnya.

Kepemimpinan sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan organisasi, mulai dari organisasi yang kecil hingga kepada organisasi kenegaraan dan masyarakat. Kepemimpinan memerlukan pengakuan masyarakat terhadap keberadaan sang pemimpin. Dalam hal ini, pemimpin harus punya kelebihan-kelebihan tertentu yang diakui anggota organisasi yang dipimpinnya. Selain itu pemimpin juga harus memiliki  sikap dan sifat yang baik yang bisa dijadikan contoh oleh para anggotanya.

Dalam al-Qur’an telah dijelaskan mengenai kriteria pemimpin yang baik. Allah SWT berfirman, “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi,” (QS. Al-Anbiya': 73).

Para pakar telah lama menelusuri al-Qur’an dan Hadits dan menyimpulkan minimal ada empat kriteria yang harus dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk menjadi pemimpin. Semuanya terkumpul di dalam empat sifat yang dimiliki oleh para nabi/ rasul sebagai pemimpin umatnya, yaitu:

(1) Shidiq, yaitu kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap dan bertindak di dalam melaksanakan tugasnya. Lawannya adalah bohong.

(2) Amanah, yaitu kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya, baik dari orang-orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah SWT. Lawannya adalah khianat.

(3) Fathonah, yaitu kecerdasan, cakap, dan handal yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul. Lawannya adalah bodoh.

(4) Tabligh, yaitu penyampaian secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya (akuntabilitas dan transparansi). Lawannya adalah menutup-nutupi (kekurangan) dan melindungi (kesalahan).

Kriteria ini dapat dijadikan sebagai landasan untuk menjadi pemimpin di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline