Lihat ke Halaman Asli

Khartini Kaluku

Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Maluku

Kaitan Pola Makan Keluarga dengan Stunting

Diperbarui: 15 Desember 2023   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat akibat kekurangan gizi dan perawatan yang baik, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun. Pola makan keluarga dapat memainkan peran penting dalam mencegah stunting.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap kejadian stunting:

  • Gizi yang Cukup: Pastikan bahwa anak-anak menerima makanan yang kaya nutrisi, termasuk protein, zat besi, kalsium, vitamin, dan mineral esensial lainnya.
  • Pemberian ASI: Menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi dapat memberikan nutrisi yang optimal dan melindungi mereka dari infeksi.
  • Diversifikasi Makanan: Memperkenalkan berbagai jenis makanan padat pada waktu yang tepat sesuai dengan perkembangan anak dapat membantu mereka mendapatkan nutrisi yang lebih beragam.
  • Higiene dan Sanitasi: Memastikan kebersihan air dan makanan juga sangat penting untuk mencegah penyakit yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
  • Edukasi Keluarga: Menyediakan informasi dan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya gizi dan perawatan yang baik untuk anak-anak.

Indonesia masih menghadapi tantangan stunting yang signifikan. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, tingkat stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Ini menunjukkan bahwa hampir sepertiga anak di Indonesia mengalami pertumbuhan terhambat.

Beberapa faktor yang berkontribusi pada tingginya tingkat stunting di Indonesia melibatkan berbagai aspek, termasuk gizi buruk, infeksi berulang, akses terbatas terhadap air bersih dan sanitasi, serta praktik pemberian makan yang tidak optimal. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan kondisi epidemiologi stunting di Indonesia:

  • Kawasan Geografis: Tingkat stunting dapat bervariasi antar provinsi dan daerah di Indonesia. Beberapa wilayah yang terpencil atau memiliki akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan mungkin menghadapi tingkat stunting yang lebih tinggi.
  • Gizi dan Diet: Gizi buruk dan kurangnya akses terhadap makanan bergizi menjadi faktor utama penyebab stunting. Anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan mereka, terutama dalam masa pra dan postnatal, berisiko mengalami pertumbuhan terhambat.
  • Akses Kesehatan dan Pendidikan: Akses terbatas terhadap layanan kesehatan dan edukasi mengenai gizi dan perawatan anak dapat mempengaruhi tingkat stunting. Upaya untuk meningkatkan akses dan pengetahuan di wilayah-wilayah yang terpencil menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.
  • Sanitasi dan Air Bersih: Infeksi yang berasal dari air dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan stunting. Penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai dan sumber air bersih yang aman dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah stunting, seperti melalui program pemberian makanan tambahan, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, dan edukasi gizi untuk masyarakat. 

Namun, tantangan ini memerlukan upaya berkelanjutan dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mencapai perbaikan yang signifikan dalam kondisi gizi anak-anak di Indonesia. Data dan informasi terkini dapat ditemukan melalui sumber resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS) atau Kementerian Kesehatan Indonesia.

Penting untuk diingat bahwa stunting dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk gizi buruk, infeksi berulang, dan lingkungan yang tidak sehat. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang mencakup aspek-aspek tersebut diperlukan untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak.

Oleh karena itu disarankan kepada setiap orang untuk senantiasa menjaga pola makan sehat yang cukup dan seimbang, membiasakan olah raga, minum yang cukup serta menjaga lingkungan bersih terawat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline