Perkembangan pada anak usia dini memang menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan tidak ada habisnya, jika dikulik kebih dalam. Hal ini juga terjadi pada perkembanan nilai moral dan agama, yang menjadi bagian integral dari pendidikan anak usia dini. Moral yakni mengacu pada prinsip prinsip dan etika dan budi pekerti yang membentuk karakter individu. Sedangkan adama yakni melibatkan aspek kepercayaan, rohani dan keimanan kepada tuhan.
Perkembangan nilai moral dan agama diajarkan kepada anak, juga tidak lepas dari peranan orang tua dan guru melalui pengajaran, bimbingan dan latihan sehingga dapat mengembangkan moral dengan baik, meningkatkan keterampilan social serta mengaplikasikan nilai nilai agama dalam kehidupan sehari hari.
Teori teori yang terkait dengan perkembangan nilai moral dan agama dijelaskan oleh beberapa ahli yang berbeda.
- Teori Nativisme
Teori nativisme atau juga dikenal sebagai teori yang berorientasi biologis, berasal dari kata natus (lahir) dan nativis (pembawaan) yang pada ajarannya memandang bahwa manusia membawa sesuatu kekuatan atau potensi sejak lahir. Sehingga pada aliran ini memandang bahwa yang utama ialah segala sesuatu dipengaruhi oleh faktor natural yang sudah dibawa sejak lahir, sehingga faktor lingkungan dan faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
- Teori Lingkungan
Berbeda dengaan teori nativisme, teori lingkungan atau teori empiris tidak mengakui adanya bawaan potensi yang dibawa manusia dari lahir. Dikarenakan manusia lahir dengan keadaan suci, bersih dan tidak membawa apa apa, teori ini berpendapat bahwa lingkunganlah yang membentuk dan berperan penting pada perkembangan anak.
- Teori Interaksionalisme
Teori ini dibawa oleh Jean Piaget pada tahun 1947. Teori ini mementingkan perkembangan intelektual dan perkembangan moral. Moral dipandang sebagai hal yang berhubungan dengan intelektual anak. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap terlaksananya aliran ini. Faktor pertama yakni faktor pemaksaan yang memungkinkan dilakukan oleh seseorang. Faktor ke dua adalah pengaruh yang datang dari pengalaman dan transmisi social.
Pada teori ini hal yang berpengaruh tidak hanya potensi bawaan lahir, namun juga lingkungan, antar pemaksaan belajar dan interaksi antara pribadi dengan dunia luar.
Selain beberapa teori yang menjelaskan tentang perkembangan nilai moral dan agama, ada beberapa metode pengembangan yang dapat dilakukan untuk menunjang perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini.
- Metode bercerita.
Untuk menyampaikan nilai nilai yang berlaku di masyarakat, dapat menggunakan metode bercerita. Dalam cerita atau dongeng, dapat ditanamkan berbegai macam nilai moral, agama, social, budaya dan sebagainya. Ketika bercerita, orang tua atau pendidik dapat menggunakan alat peraga untuk menunjang imajinasi anak yang belum mampu berpikir secara abstrak.
- Metode Bernyanyi
Membuat anak senang dan bergembira, dapat dilakukan melalui ungkapan kata dan nada. Dengan begitu, metode bernyanyi juga dapat menjadi perantara dan memberikan pesan pesan pendidikan terkait nilai moral dan agama yang dapat dikenalkan pada anak.
- Metode Bersyair
Melalui metode bersyair atau bersajak, pendidik atau orang tua dapat menanamkan nilai nilai moral kepaada anak. Dikarenakan anak diberikan pengalaman baru yang belum pernah dialami sebelumnya sehingga anak merasa senang, gembira dan bahagia.
- Metode Karyawisata