Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan zaman membawa dampak inovasi teknologi dan informasi yang begitu masif. Ini disebabkan hadirnya internet yang berlanjut maraknya media sosial berbasis aplikasi smartphone pada akhirnya mempengaruhi gaya hidup dan pola interaksi masyarakat. Jika mungkin dulu kita dalam berbelanja harus bersusah payah berangkat ke pasar, pertokoan, atau minimarket untuk memilih barang. Maka di era globalisasi seperti sekarang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi kita cukup mengandalkan jual beli online sebagai alternatif jika tidak mau repot-repot untuk mencari barang yang kita butuhkan.
Berbicara jual beli online mungkin tentu kita tidak akan asing dengan aplikasi semacam: OVO, Shopee Pay, Dana, Link Aja, hingga Gopay. Umumnya aplikasi aplikasi tersebut digunakan sebagai alternatif dalam melakukan transaksi pembayaran dalam jual beli online maupun offline yang tidak menggunakan uang tunai. Betul, aplikasi aplikasi diatas dalam bidang ekonomi dikenal dengan istilah E-Wallet (Electronic Wallet), atau dalam bahasa Indonesia gampangnya disebut "Dompet Digital" atau "Dompet Elektronik".
Penggunaan istilah Dompet sendiri mengacu pada fungsi dompet sebagai media menyimpan uang saku sebagai alat transaksi dan jual beli. Kemudian jika dompet dipadukan dengan istilah Digital atau Elektronik maka akan menjadi sebuah pemahaman bahwa istilah Dompet Digital atau Dompet Elektronik merujuk pada sebuah layanan aplikasi untuk menyimpan uang dalam bentuk elektronik sebagai alternatif transaksi uang non tunai.
Harus diakui bahwa hadirnya konsep E-Wallet (Dompet Digital) yang ditawarkan aplikasi semacam OVO, Shopee Pay, Dana, Link Aja, hingga Gopay tentu akan mempermudah kita dalam melakukan transaksi pembelian produk barang dalam jual beli online. Atau semisal ketika kita pergi berbelanja di minimarket atau mall dan kita lupa tidak membawa uang tunai, maka sistem E-Wallet menjadi solusi mengatasi permasalahan tersebut, dengan catatan kita mempunyai saldo uang yang cukup di aplikasi E-Wallet tersebut.
Sistem E-Wallet bukan hanya berfungsi sebagai sarana transaksi pembayaran jual beli saja, tetapi banyak layanan yang ditawarkan oleh sistem E-Wallet, mengingat fungsi mendasar E-Wallet sendiri adalah penyimpanan uang elektronik yang mempunyai fungsi serupa dengan uang pada umumya. Melalui E-Wallet kita dapat secara praktis melakukan pembayaran rekening listrik, pembayaran pajak, pembayaran Asuransi, maupun transaksi non tunai lainnya, tentu mudah bukan.
Tetapi perlu dicatat juga, keberadaan E-Wallet sebagai sarana penyimpanan uang elektronik juga beresiko menjadi sasaran tindak kejahatan jika dalam penggunaannya tidak digunakan sesuai prosedur dan keamanan. Banyak kasus saldo E-Wallet yang terkuras habis dibobol karena keteledoran pengguna dalam menggunakan media sosial dan berselancar di internet. Umumnya kasus pembobolan kebanyakan bermula dari tidak sengaja membuka link link yang ditawarkan oleh seseorang melalui chat WhatsApp. Sebab itulah kita harus berhati hati dalam mengakses link, situs , maupun aplikasi yang tidak jelas.
Hal terpenting berikutnya, jika kita menggunakan E-Wallet sebagai sarana untuk transaksi pembayaran non tunai, maka kita tetap harus waspada dan tidak menggunakannya secara berlebihan. Dalam hal ini menggunakan E-Wallet sebagai media transaksi yang jelas tujuannya, serta tidak beresiko terjadi tindak penipuan. Disinilah pentingnya mengganti password secara berkala aplikasi E-Wallet yang hanya diketahui oleh kita sendiri user dan passwordnya.
Terakhir, seperti judul artikel ini "E-Wallet, antara tantangan dan peluang", E-Wallet memang mempermudah kita dalam melakukan transaksi pembayaran jual beli online. Tetapi kemudahan yang ditawarkan E-Wallet jangan lantas membuat kita semakin meningkat gaya hidup hedonis dan menguras saldo uang kita dengan membeli barang yang tidak begitu kita perlukan . (Nawa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H