Lihat ke Halaman Asli

Kharisma Hilmi

Mahasiswa Unesa

Alasan Guru BK Kurang Diminati

Diperbarui: 3 Agustus 2024   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsultasi Guru BK. Sumber ilustrasi: QUIPPER/Ahmad Nurhakim

Guru BK memiliki peranan penting dalam membantu para siswa untuk memahami permasalahannya dan membuat keputusan. Namun saat ini di Indonesia kekurangan guru BK di sekolah. Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (PB ABKIN) Muh Farozin mengatakan kebutuhan guru BK saat ini mencapai 242 ribu orang. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu, 8 November 2023. ( Dalam Tekno. Tempo. Co )


Hal ini terjadi salah satunya karena kurang minatnya para siswa untuk menjadi guru BK. Berikut alasan guru BK kurang diminati

1. Banyak siswa di Indonesia kurang mengenal dirinya sendiri

Banyak siswa beranggapan jika tidak bisa mengenal diri sendiri, maka tidak akan bisa mengenal orang lain. Sebelum mengenal orang lain memang ada baiknya kita mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu. Meski begitu kita bisa bertanya ke orang terdekat kita untuk mengenal diri kita sendiri.

2. Kesulitan dalam memahami orang lain

Untuk menjadi guru BK, kita diwajibkan mengenal terlebih dahulu siswa yang ingin berkonsultasi sebelum mereka berkonsultasi. Hal ini supaya kita tidak salah dalam membantu pemahaman siswa yang ingin menyelesaikan problematika nya.

3. Lebih banyak peminat pada pekerjaan lain

Banyak sekali pekerjaan yang lebih dicita-citakan daripada menjadi guru BK. Hal ini karena menyesuaikan pada minat dan bakat siswa yang nantinya akan berguna untuk masa depan bangsa.

4. Minat dan bakat yang kurang untuk menjadi guru BK

Tidak semua orang memiliki minat dan bakat yang sama untuk meraih cita-cita. Tentunya itu juga berlaku untuk guru BK dimana tidak semua orang berminat ataupun memiliki keahlian untuk menjadi guru BK.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline