Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Batik Ecoprint Guna Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Tunagrahita

Diperbarui: 14 Maret 2022   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ponorogo, Pembangunan desa membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, tak terkecuali peran dari mahasiswa. Melalui program KKN Tematik 2022 Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) membuktikan bahwa peran mahasiswa di lingkup masyarakat berdampak besar dalam pembangunan dan inovasi desa.

Salah satu wujud peran mahasiswa dalam kegiatan ini yaitu mengadakan pelatihan batik ecoprint dengan masyarakat penyandang disabilitas intelektual atau tunagrahita di Desa Karangpatihan sebagai sasaran dalam pelatihan yang diadakan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan atau sebagai variasi motif untuk pengembangan batik yang sudah ada.

Ecoprint berasal dari kata eco yaitu ekosistem dan print yang berarti cetak. Dari arti tersebut dapat dijelaskan bahwa ecoprint merupakan cara pembuatan batik pada kain dengan teknik mencetak motif dari bahan-bahan alami seperti daun jati, daun jambu, daun papaya jepang, dan daun-daun yang ada di sekitar kita. 

Motif yang dihasilkan bervariasi dan unik karena setiap daun yang dipakai memiliki ukuran dan bentuk berbeda serta menghasilkan warna yang berbeda pula. 

Sebagai contohnya daun jati menghasilkan jejak warna merah tua, daun lanang menghasilkan jejak warna kuning kunyit, dan masih banyak lagi. Teknik dalam pembuatan ecoprint bermacam-macam, namun yang digunakan dalam pelatihan ini yaitu teknik steaming (dikukus) dan pounding (dipukul).

Pelatihan batik ecoprint dilaksanakan dalam dua tahap pelatihan. Pelatihan tahap pertama diberikan kepada pendamping tunagrahita dan ibu-ibu PKK Desa Karangpatihan (11/09/2021) yang nantinya akan menjadi perantara kelompok KKNT dalam menyampaikan ilmu keterampilan kepada masyarakat tunagrahita. Antusiasme terlihat dari semangat mereka saat mendengarkan materi sampai praktek dalam pembuatan batik.

Ibu-ibu PKK dan Pendamping sedang menata daun untuk membentuk motif ecoprint (Dokpri)

Pelatihan tahap kedua yaitu dengan masyarakat tunagrahita (09/10/2021) yang dibantu oleh para pendamping dalam pelaksanaannya. Pembuatan batik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari tiga sampai empat orang dengan dibantu oleh pendamping pada setiap kelompoknya. 

Proses pembuatan batik ecoprint tergolong mudah oleh tunagrahita, karena dalam proses penciptaan motif dilakukan dengan menata daun diatas kain yang sebelumnya sudah ditreatment dengan larutan tunjung untuk daun dan tawas untuk kain. 

pewarnaan kain dengan air rebusan kulit secang (Dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline