Lihat ke Halaman Asli

Masa Putih Biru

Diperbarui: 4 September 2024   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

         Nama saya Arneyva Lavanya saya lahir pada tanggal 03 Juli 2009. Saya dilahirkan oleh seorang ibu yang baik dan cantik. Saya merupakan anak ketiga dan empat bersaudara. Dalam kehidupan sehari-hari saya selalu bangun pagi menyetrika baju, mencuci pakaian dan menjemurnya. Selain itu saya sering membantu ibu memasak dan membantu adik mengerjakan tugas.

         Terkadang di hari libur, saya membantu ayah berjualan ikan hias, aquarium, dan perlengkapannya di toko. Kehidupan keluarga saya penuh dengan keharmonisan. Saya adalah anak yang mudah bergaul, senang bercerita, bercanda, dan mendengarkan teman yang sedang bercerita. Namun ketika tidak ditanya, saya akan diam. Dan sebaliknya jika saya ditanya, saya akan menjawab.

         Saya suka menggambar, memakan eskrim, dan coklat. Saya suka membaca novel, menonton anime di waktu senggang. Mendengarkan musik sambil mengerjakan tugas. Selain itu, saya suka menghabiskan waktu senggang bersama teman-teman. Saya ingin mencapai cita-cita yang saya impikan dari kecil.

        Serta ingin membahagiakan kedua orang tua. Tantangan saya untuk sesuatu yang saya inginkan yaitu umur kedua orang tua yang semakin hari semakin menua. Untuk mengatasi tantangan saya, maka saya berdoa kepada tuhan agar memberikan kedua orang tua saya umur yang panjang. Sehat jasmani dan rohani. Sehingga dapat melihat saya mencapai cita-cita.

         Ciri khas saya adalah ekstrovert, suka bersosialisasi dengan orang sudah dekat. Dan suka mencari ketenangan dan tantangan. Saya mempunyai kelebihan yaitu bisa melihat hal tak kasat mata sejak kecil. Semasa SMP setiap pelajaran saya selalu dipanggil seseorang yang tidak terlihat wujudnya. Melihat anak kecil di sebuah ruangan sedang bermain, dan banyak sekali kejadian yang saya alami.

         Saya mempunyai kekurangan yaitu baterai sosial cepat habis ketika beradaptasi dengan orang-orang yang tidak sefrekuensi. Terkadang saya bisa diam secara tiba-tiba dan tidak mau mengucapkan satu kalimat pun. Dan untuk menutupi kekurangan yang saya punya, saya mencoba membiasakan diri untuk beradaptasi dengan orang yang tidak sefrekuensi. Walaupun terkadang masih mudah lelah, saya mencoba untuk tetap bicara. Saya pernah mempunyai masalah yang membuat hidup saya penuh dengan kebingungan.

          Kejadian ini terjadi pada tahun 2022 saya masih duduk di kelas VII SMP. Pada waktu itu ada seorang perempuan yang sangat membenci saya. Awalnya, saya tidak tahu mengapa dia seperti itu, namun lama-kelamaan saya tahu penyebabnya. Ternyata, laki-laki yang disukai perempuan itu menyukai saya. Perempuan, itu, selalu menyindir, saya dan manjelekkan nama saya.

         Waktu itu saya sempat drop, tidak mau berangkat sekolah pag karena malas bertemu dengan perempuan itu. Namun, saat itu saya belum berani untuk berbicara kepada orang tua. Setelah naik kelas IX SMP ternyata masih sama, masih suka menyindir dan menjelekkan nama saya. Sampai suatu hari saya bertemu perempuan itu dan ayahnya. Mereka menatap saya dengan tatapan sinis seakan-akan saya berbuat salah kepada mereka.

         Saat itu yang saya lakukan adalah menceritakan kepada orang tua. Dan setiap selesai shalat, saya berdoa agar Allah menyejukkan hati perempuan itu agar tidak membenci saya perkara laki- laki. Di sisi lain, sebenarnya saya ingin membalas. Setelah saya pikirkan kembali, ternyata perempuan itu berasal dari keluarga broken home. Jadi saya memutuskan untuk memakluminya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline