Lihat ke Halaman Asli

pendidikan islam dan mobilitas sosial

Diperbarui: 14 Desember 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Konsep Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial di Masyarakat.

1. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan adalah upaya untuk membimbing, membentuk, mengarahkan, menerangi, dan melatih semua peserta didik, baik yang formal, informal, maupun non-formal. Menurut ketentuan umum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah upaya yang disengaja dan terencana untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi mereka untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan bagi diri mereka sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Pengertian Mobilitas Sosial
Pergerakan individu atau kelompok individu dari satu posisi ke posisi lain disebut sebagai
mobilitas sosial, menurut Hadinoto. Posisi dapat menunjukkan status atau lokasi situasional. Adapun mobilitas sosial, Idi menjelaskan bahwa itu adalah pergerakan masyarakat dalam mengejar transformasi yang lebih baik.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Antara Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial:

1. Perubahan Struktur Sosial, Perubahan dalam struktur kasta dan kelas di masyarakat dapat terjadi secara alami, misalnya ketika masyarakat mulai memiliki pandangan yang lebih terbuka. Selain itu, kemajuan teknologi juga memberikan peluang bagi individu untuk naik ke strata sosial yang lebih tinggi dan menciptakan lapisan sosial yang baru.

2. Perluasan Wilayah dan Perpindahan Penduduk, Perluasan wilayah, seperti perkembangan kota dan program transmigrasi, membuka peluang bagi individu untuk mengeksplorasi kesempatan baru di wilayah yang berbeda, sehingga memicu terjadinya mobilitas sosial.

3. Komunikasi yang Bebas, Hambatan komunikasi antaranggota masyarakat dapat menghalangi mobilitas sosial. Sebaliknya, komunikasi yang terbuka dan efektif dapat menghapus sekat-sekat sosial, memudahkan interaksi, dan mendorong mobilitas sosial.

4. Spesialisasi dalam Pekerjaan, Pembagian kerja dalam masyarakat juga memengaruhi kemungkinan terjadinya mobilitas sosial. Ketika pekerjaan menjadi sangat spesifik dan membutuhkan keterampilan khusus, peluang untuk berpindah dari satu jenis pekerjaan ke pekerjaan lain menjadi lebih terbatas. Hal ini membuat mobilitas sosial semakin sulit terwujud.

Berikut adalah beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pendidik dalam melaksanakan tugasnya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline