Lihat ke Halaman Asli

Kanas

Jurnalis

Analisis Kris Budihardjo: Dinamika Koalisi Gemuk di Era Jokowi dan Perubahan Politik

Diperbarui: 7 Mei 2024   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kris Budihardjo, Dok. Pribadi.

Jakarta, Dalam analisis yang cermat, Kris Budihardjo membahas fenomena koalisi gemuk yang telah menjadi bagian dari lanskap politik Indonesia, terutama pada masa pemerintahan Jokowi. Menurutnya, keberadaan koalisi yang terdiri dari sejumlah partai politik yang beragam adalah hal yang wajar dalam dinamika politik yang kompleks. Dia mencatat bahwa dalam sejarah politik Indonesia, koalisi gemuk sering kali muncul sebagai upaya untuk membangun dukungan politik yang kuat bagi pemerintahan.

Namun, Budihardjo juga menyoroti bahwa dalam koalisi tersebut, terdapat satu partai yang tampaknya tidak terlibat, yaitu PKS. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang dinamika politik internal dan strategi yang diambil oleh masing-masing partai politik. Meskipun demikian, Budihardjo menegaskan bahwa keberadaan satu partai di luar koalisi tidaklah luar biasa, mengingat kompleksitas dan keragaman politik di Indonesia.

Mengaitkan hal ini dengan masa pemerintahan Jokowi sebelumnya, Budihardjo mencatat bahwa PKS dan sebelumnya Demokrat adalah partai yang berada di luar pemerintahan. Namun, Demokrat akhirnya bergabung menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi. Ini menunjukkan bahwa posisi partai politik dalam koalisi dapat berubah seiring dengan perubahan dinamika politik dan kepentingan politik yang ada.

Pengamatan Budihardjo menyoroti bahwa dalam politik, situasi koalisi tidaklah statis. Koalisi politik merupakan hasil dari negosiasi, strategi, dan dinamika politik yang terus berubah. Kemampuan untuk beradaptasi dan mengambil keputusan yang tepat dalam konteks perubahan politik menjadi kunci dalam membangun dukungan politik yang kuat bagi pemerintahan.

Dalam menghadapi perubahan ini, partai politik perlu mempertimbangkan dengan cermat kepentingan nasional, visi politik, dan kebutuhan masyarakat. Di tengah persaingan politik yang sengit, upaya untuk membangun konsensus dan kestabilan politik harus tetap menjadi prioritas utama. Hal ini penting untuk memastikan kelangsungan demokrasi dan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

Melalui analisisnya, Kris Budihardjo menyoroti kompleksitas dinamika politik Indonesia dan pentingnya pembangunan koalisi yang inklusif dan berkelanjutan dalam memastikan stabilitas politik dan kemajuan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline