Lihat ke Halaman Asli

Kanas

Jurnalis

Putra Bungsu Sunan Kalijaga Dikabarkan Mengalami Bullying di Sekolah: Teriakan untuk Keadilan

Diperbarui: 5 Maret 2024   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jakarta, Dalam kejadian yang mengkhawatirkan, putra bungsu Sunan Kalijaga, bernama Sean, dilaporkan menjadi korban bullying di lingkungan sekolahnya sendiri. Sean membagikan pengalamannya kepada ayahnya, Sunan Kalijaga, tentang situasi yang mengganggu tersebut.

Tanpa menunda-nunda, Sunan Kalijaga segera mendatangi pihak sekolah untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Ia menuntut pertanggungjawaban dari sekolah atas insiden yang menimpa putranya.

Namun, sebuah video yang beredar menangkap pengacara terkemuka tersebut dengan jelas terlihat marah, mengungkapkan kefrustrasian atas perlakuan tidak adil terhadap putranya. Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa pihak sekolah gagal memberikan dukungan yang memadai bagi Sean, sang korban.

"Anak saya yang mengalami penderitaan, namun kepala sekolah dan guru kelas terlihat mendukung terdakwa," protes Sunan Kalijaga, dengan jelas memperlihatkan kekesalannya, seperti yang dikutip dari akun Instagram @lambegosip pada Selasa (5/3/2024).

Tak mampu menahan emosinya atas perlakuan terhadap putranya, Sunan Kalijaga dengan tegas mencari penjelasan dari pihak sekolah. Ia memrotes guru kelas yang mendampingi terdakwa, daripada berdiri bersama Sean sebagai korban.

"Mohon berikan penjelasan, jika Anda mengklaim netral. Siswa ini juga di bawah tanggung jawab Anda," tambahnya.

Diketahui bahwa Sean menjadi korban bullying di sekolah, harus menanggung serangan fisik bahkan ada laporan bahwa dia dilempari sampah.

Menanggapi insiden ini, Sunan Kalijaga mengambil tindakan hukum dengan melaporkan ke polisi. Perlu diketahui bahwa Sean, putra Sunan Kalijaga, diserang oleh teman-temannya di sekolah pada hari Rabu (1/3/2024).

Kemarahan Sunan Kalijaga terhadap guru kelas segera mendapat tanggapan dari warganet di bagian komentar.

"Banyak penindasan karena guru-guru mengabaikan siswanya. Mereka berpikir mengajar dengan benar dan mendapatkan nilai bagus adalah tujuan utama, sementara memahami dan peduli terhadap siswa bisa mengurangi penindasan," komentar seorang warganet.

"Mengapa pelaku penindasan yang didampingi? Karena sekolah tahu korban adalah anak Sunan. Pelaku penindasan butuh dukungan karena mereka berhadapan dengan anak seorang pengacara terkenal," tambah yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline